Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi Yesaya ketika ia berkata: “Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.” Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan. (Mat. 3:3-4)
Seseorang disebut eksentrik (ec: luar + centric: pusat) bukan karena dia berada di-luar-pusat. Ia dipandang aneh, ganjil, serta tidak wajar, tak lain karena ia berbeda dari semua orang lainnya yang memusatkan hidup pada diri sendiri. Saya adalah manusia yang eksentrik karena pusat hidup saya bukan pada diri sendiri tapi ditemukan di tempat lain, yaitu pada Allah dan sesama ciptaan. Menjadi manusia eksentrik berarti menjadi manusia yang tidak egosentris, manusia yang “aneh” di tengah dunia yang makin menggila dalam mempertahankan diri masing-masing. Manusia eksentrik adalah manusia yang berani terluka dan terkontaminasi karena tak mau berada dalam kehidupan yang imun. (Labirin Kehidupan 2, Bab 7: Eksentrik)
#kutipanbukusaya #labirinkehidupan2 #adventus2019hariini
—————–
Selama masa Adventus ini saya akan secara teratur membagikan kutipan yang saya ambil dari setiap bab buku Labirin Kehidupan 2 yang akan segera terbit. Anda diundang untuk secara imajinatif dan imani mempertautkan kutipan ini dengan perenungan Adventus Anda secara pribadi. Kristus memberkati.
Joas Adiprasetya
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.