Ego Eimi …

Ego Eimi …

Belum ada komentar 233 Views

Setelah pesta keramahtamahan ilahi usai, yaitu setelah lebih dari 5.000 orang diberi makan oleh Yesus (Yoh. 6:1-dst.), penginjil Yohanes meneruskan simbol roti untuk menegaskan keilahian Yesus. Sejak ayat 25, percakapan tentang “Roti Hidup” muncul, dimulai dengan catatan tentang orang banyak yang mencari-cari Yesus, si pembuat mujizat.

Terhadap para pencari itu Yesus mengecam keras, bahwa mereka mencari-Nya hanya karena mujizat-mujizat yang Yesus selenggarakan. Mujizat tak lagi menjadi “tanda” (Yun. semeion) yang menggiring manusia pada Allah. Roti adalah tanda yang mustinya menggiring manusia pada Sang Roti Hidup. Ketika manusia terpaku pada tanda dan tak melanjutkan kembara pencarian makna pada Yang Ditandakan, maka tanda-tanda itu berubah menjadi idol, berhala.

Terhadap kegagalan banyak orang untuk beralih dari tanda menuju Yang Ditandakan, Yesus menegaskan dan menyatakan diri, menyibakkan identitas ilahi-Nya. Ayat 35 menjadi satu dari puluhan contoh dalam Injil Yohanes, di mana penyibakan diri Yesus muncul: Ego eimi ho artos tes zoes, Akulah roti hidup.

Di tengah dunia masa kini yang begitu padat dengan simbol-simbol keagamaan, semua orang diundang untuk menemukan Dia Sang Pemberi Hidup. Kita diundang untuk menemukan suara sayup di dalam kerumunan pasar malam agama itu: “Akulah … ego eimi …”

JA

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Khotbah Minggu
  • Dl TAMAN GETSEMANI
    Yesaya 50:4-9a; Mazmur 31:10-17; Filipi 2:5-11; Lukas 22:14-23:56
    Bacaan injil minggu ini cukup panjang, Lukas 22:14-23:56 (umat silakan membaca bacaan ini secara lengkap di rumah) dengan mengambil...
  • MENGUTAMAKAN YANG UTAMA
    Yesaya 43:16-21; Mazmur 126; Filipi 3:4b-14; Yohanes 12:1-8
    Banyak tanggung jawab yang kita pikul dalam hidup ini. Tanggung jawab moral, ekonomi, sosial, pendidikan dan banyak lagi. Peran...
  • Aku Pulang
    Lukas 15:1-3, 11b-32
    Kisah anak yang hilang dalam Lukas 15 adalah cermin dari perjalanan spiritual kita. Seperti anak bungsu yang meninggalkan rumah...
  • MEMELIHARA KESETIAAN DI SETIAP MUSIM KEHIDUPAN
    Yesaya 55:1-9; Mazmur 63:1-8; 1 Korintus 10:1-13; Lukas 13:1-9
    Yesaya 55:1-9 mengajak kita kepada sebuah perjamuan ilahi, sebuah undangan yang penuh kasih dari Tuhan. Dalam setiap musim kehidupan,...
  • TAK INGKAR JANJI
    Kejadian 15:1-12, 17-18;
    Bacaan kita hari ini mengisahkan janji Allah kepada Abraham terkait keturunan dan tanah perjanjian, sebuah janji yang diwujudkan melalui...