Ditolak Di Tempat Asalnya

Lukas 4:21-30

Belum ada komentar 74 Views

Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. (Luk. 4:29)

Mudik ke tempat asal membawa perasaan sukacita. Karena itu, tidak heran, setiap tahun banyak orang yang berjuang untuk mudik ke kampung halamannya. Lukas 4:16 menerangkan bahwa Yesus ke Nazaret, kota asal-Nya, dan di sana Ia mengajar di sinagoge. Namun, ternyata, orang-orang di Nazaret menolak Dia. Meskipun mereka kagum dengan pengajaran-Nya, tetapi mereka kecewa karena mengenal asal-usul-Nya.

Kedekatan relasi dengan teman-teman di tempat asal sering menghalangi sikap hormat. Mereka menilai teman berdasarkan perspektif diri sendiri. Yesus menyadari hal ini sehingga Ia menyatakan, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya” (Luk. 4:24). Padahal, setiap orang memiliki harapan yang tinggi bahwa di tempat asalnya mereka dihargai dan diterima. Mengejutkan bahwa orang-orang di Nazaret menyatakan penolakan terhadap Yesus dengan cara menghalau Dia ke luar kota untuk melemparkan- Nya dari tebing. Kedekatan dan keakraban relasi di masa kecil ternyata bisa berubah menjadi kebencian.

Penolakan terhadap teman umumnya terjadi karena iri hati. Sikap iri membuat enggan memberi apresiasi. Apakah sikap iri mendorong mencapai keberhasilan? Tidak. Sikap iri hati justru membawa kepada kegagalan dan penolakan. Sebaliknya, saat kita tulus memberi apresiasi, kita akan menghidupi persahabatan yang sejati. Para sahabat akan selalu mengingat dan merindukan perjumpaan dengan kita, di mana pun kita berada.[Pdt. Yohanes Bambang Mulyono]

REFLEKSI:
Sahabat sejati senantiasa mengapresiasi dengan tulus dan penuh kasih.

Ayat Pendukung: Yer. 1:4-10; Mzm. 71:1-6; 1Kor. 13:1-13; Luk. 4:21-30
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Renungan Harian
  • Tidur Dan Bermimpi
    Daniel 7:1-3, 15-18
    Pada tahun pertama pemerintahan Berlsyazar, raja Babel, bermimpilah Daniel dan mendapat penglihatan-penglihatan di tempat tidurnya. la pun menuliskan mimpi...
  • Ia Tahu Jalan Hidupku
    Ayub 22:21-23:17
    Tetapi, Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan keluar seperti emas. (Ayub 23:10) Banyak orang yang...
  • Like Father, Like Son
    Daniel 5:13-31
    Tetapi, Tuanku Belsyazar, anaknya, tidak merendahkan diri walaupun Tuanku mengetahui semuanya ini. (Daniel 5:22) “Like father, like son” adalah...
  • Mabuk Lahirkan Laknat
    Daniel 5:1-12
    Dalam keadaan mabuk anggur, Belsyazar menitahkan orang membawa peralatan emas dan perakyang telah diambil oleh Nebukadnezar, ayahnya, dari dalam...
  • Bahagia Tidak Sembunyikan Dosa
    Mazmur 32
    Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi! (Mazmur 32:1) Suami Ibu Aya berbohong kepada istrinya ketika menjawab pertanyaan:...