Lalu Musa kembali menghadap TUHAN dan berkata, “Tuhan, mengapa Engkau mendatangkan sengsara pada umat ini? Untuk apa Engkau mengutus aku?” (Keluaran 5:22)
Bima adalah karyawan teladan. Ia tak pernah terlambat, ide-idenya menjadi terobosan bagi perusahaan, segala sesuatu yang ia kerjakan memberi hasil yang memuaskan. Oleh sebab itu, atasannya selalu mempercayakan banyak tugas pada Bima. Akan tetapi, di satu titik Bima merasa bahwa atasannya hanya memanfaatkan dia. “Mengapa semua tugas berat selalu diberikan pada saya?” Bima salah memahami. la tidak sadar bahwa atasannya ingin mempromosikan dirinya.
Saudara, bicara mengenai disalahpahami, Musa juga pernah mengalaminya. Musa diutus TUHAN untuk mengeluarkan Bangsa Israel dari Mesir. Namun, akibatnya Bangsa Israel mengalami tekanan besar dari Firaun. Akhirnya mereka bersungut-sungut dan menyalahkan Musa. Musa dimusuhi oleh bangsanya sendiri. Tidak tahan, Musa ganti menyalahkan TUHAN. Tanpa sadar, Musa menyalahpahami TUHAN dan rencana-Nya. Padahal, jauh dari pengertian Musa, TUHAN memang mengeraskan hati Firaun agar orang Mesir menyaksikan perbuatan TUHAN Yang Mahabesar. Selain itu, TUHAN juga melakukannya untuk mengajar umat Israel tentang siapa TUHAN yang mereka sembah.
Pernahkah Saudara mengalami kondisi disalahpahami? Mungkin saat mengalaminya, kita merasa kecewa terhadap keadaan, bahkan kecewa pada Tuhan. Bersabarlah, dan mari berusaha memahami maksud dan rencana Tuhan melalui penderitaan yang kita alami. Niscaya, rencana-Nya adalah rencana yang terbaik, bagi kita, bagi keluarga kita, maupun bagi bangsa kita! [Pdt. Em. Meitha Sartika]
REFLEKSI:
Bersabarlah! Percayalah pada rencana Tuhan! Berpeganglah pada janji-Nya!
Ayat Pendukung: Kel. 1:10-23; Mzm. 91:1-2, 9-16; Kis. 7:30-34
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.