Saudaraku yang kekasih, janganlah meniru yang jahat, melainkan yang baik. Barangsiapa berbuat baik, ia berasal dari Allah, tetapi berangsiapa berbuat jahat, ia tidak melihat Allah. (3Yoh. 1:11)
“Di dalam dunia ada dua jalan: lebar dan sempit. Mana kau pilih? Yang lebar api; jiwamu mati. Tapi yang sempit, jiwa berseri.” Syair lagu Sekolah Minggu ini secara jelas mengungkapkan bahwa dalam hidup ini ada pilihan, yaitu jalan yang baik yang menuju kehidupan, atau jalan yang jahat yang menuju kebinasaan.
Penulis 3 Yohanes menyinggung soal jalan yang baik dan jalan yang jahat. Ia mengemukakan, ada seorang tokoh bernama Diotrefes suka bermegah diri di hadapan jemaat dan para rasul Kristus. Diotrefes juga suka berkata kasar kepada para rasul dan tidak mau menerima para rasul di jemaat. Penulis 3 Yohanes menegaskan bahwa Diotrefes tidak boleh diteladani karena ia berbuat hal yang jahat, yang bukan berasal dari Allah. Selanjutnya, ada nama Demetrius disebutkan oleh penulis kitab 3 Yohanes. Demetrius bukanlah seorang terkemuka seperti Diotrefes, tetapi ia melakukan hal yang baik bagi jemaat, yaitu kebaikan yang berasal dari Allah. Demetrius inilah yang patut diteladani oleh jemaat.
Memilih yang baik dan menolak yang jahat tidak jarang dipandang sebagai perkara yang mudah untuk kita lakukan. Pada kenyataannya, kita butuh komitmen iman yang kuat untuk mampu memilih yang baik dan menolak yang jahat. Ada banyak tantangan dan godaan ketika kita mau berada di jalan yang baik yang berasal dari Allah, dan menghindari jalan yang jahat. Oleh karena itu, dalam memilih yang baik, kita mesti mengandalkan Roh Kudus. [Pdt. Hendri M. Sendjaja]
DOA:
Ya Roh Kudus, mampukanlah aku untuk memilih jalan yang baik yang berasal dari Allah dan menghindari jalan yang jahat. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 99; Kel. 33:7-11; 3Yoh. 1:9-12
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.