Rasa-rasanya selama ini kita tidak pernah benar-benar bebas dan selalu dikepung oleh sesuatu. Dalam hidup ini, tak jarang rasanya kita dikepung oleh masalah. Rasanya ada-ada saja masalah yang mengitari kita. Begitu juga kita dikepung oleh keberadaan orang lain, pendapat orang lain, dan ekspektasi orang lain atas kita.
Begitu juga nampaknya yang dialami oleh jemaat Korintus. Menghadapi perubahan rencana Paulus, sangat dimungkinkan jemaat Korintus akan dikepung oleh rasa sedih atau bahkan kecewa. Akan tetapi dalam tulisan ini Paulus berusaha menunjukkan situasi yang berbeda. Paulus mengajak jemaat Korintus untuk melihat bahwa justru sebenarnya orang percaya selalu dikepung oleh kasih karunia dari Tuhan. Kehadiran Kristus menjadi penggenap bagi setiap janji Tuhan, demikian juga penyertaan Roh Kudus yang setia mendampingi. Kasihnya selalu tertuju bagi semua orang, betapapun keadaan berubah-ubah dan situasi yang tidak diharapkan malah menerpa. Memang rencana Paulus bisa berubah, situasi menjadi tidak seperti yang diharapkan atau direncanakan sebelumnya. Akan tetapi itu bukan merupakan wujud kegagalan rencana Tuhan, karena rencana Tuhan tetap ada dan nyata bahkan dalam situasi yang demikian.
Mungkin ada banyak situasi yang tidak kita harapkan. Rasanya mungkin seperti kita dikepung oleh hal-hal yang tidak mengenakkan. Namun maukah kita mengambil jarak sejenak untuk menyadari bahwa sesungguhnya bukanlah masalah yang mengepung kita? Maukah kita melihat bahwa di tengah permasalahan yang ada, kita justru sebenarnya selalu dikepung (dilingkupi) oleh kasih karunia Allah, yang menghibur kita, menguatkan kita, memampukan kita menghadapi situasi sulit meski mungkin dengan tergopoh-gopoh? Maukah kita peka terhadap “kepungan” kasih karunia Tuhan dalam hal-hal sederhana yang kita temui di tengah segala aral melintang dalam hidup kita? Amin.
KTM
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.