Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja …. (Dan. 1:8)
Alfred Nobel adalah pencetus Piala Nobel. Hal ini terjadi melalui peristiwa yang tidak disengaja. Alfred menemukan dinamit pada tahun 1867 dan menjadi kaya raya karenanya. Tahun 1988, Ludvig Nobel, saudaranya, meninggal dunia. Namun, sebuah surat kabar Prancis salah menyangka bahwa Alfred yang meninggal dan memuat berita dengan judul: “Le marchand de la mort est mort” (‘penjual kematian telah mati’). Alfred terkejut membacanya. Ia tidak suka dengan pemikiran bahwa ketika ia mati, maka ia akan dikenang hanya sebagai penemu dinamit. Maka, Alfred pun memberikan 94% kekayaannya untuk proyek kemanusiaan. Kita mengenalnya sebagai proyek Piala Nobel.
Daniel, Hananya, Misael dan Azarya adalah orang-orang muda yang berbakat dari Israel. Mereka tidak ada cela, berperawakan baik, berwawasan luas dan cerdas (ay. 4). Namun, bukan karena itu nama mereka tercatat dalam Alkitab. Melainkan, karena kesetiaan mereka kepada Tuhan. Salah satunya mengenai makanan. Mereka tidak mau menajiskan diri dengan memakan makanan istana raja. Mereka memilih untuk makan sayuran. Mereka telah mempertahankan imannya dan menjadi tokoh Alkitab yang taat kepada Tuhan.
Seperti apa kita hendak dikenang ketika kita meninggalkan dunia ini? Lakukanlah hal-hal yang berkenan kepada Tuhan dan menjadi teladan iman. Itulah warisan yang paling berharga bagi sesama kita. [Pdt. Novita Sutanto]
DOA:
Tuhan, kami akan berusaha agar dikenang sebagai umat yang setia dan taat kepada-Mu. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 133; Dan. 1:1-21; Kis. 2:42-47
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.