Memilih bukan hal mudah apalagi kalau ada konsekuensi fatal yang harus kita tanggung.
– Memilih teman hidup
– Memilih sahabat
– Memilih tempat kerja
Maria bisa saja memilih untuk melewati masa kehamilannya seorang diri. Tapi dia memilih untuk mengunjungi Elisabet saudaranya. Ada konsekuensi yang dia bisa terima:
– Gangguan kehamilan
– Elisabet dan Zakaria tidak percaya kehamilan Maria berasal dari Roh Kudus
Dan resiko lainnya dalam perjalanan menuju kesana. Namun Maria mengambil pilihan itu beserta dengan resikonya. Karena dia tahu, dia berjalan bersama Tuhan dan dia tahu pilihannya itu adalah pilihan yang membuat dia aman, damai dan menjadi berkat.
Benarlah saat Maria bertemu Elisabet, Elisabet berkomentar dalam ayat 43, “Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?” Bukan itu saja, Maria pun mendapat berkat dari Elisabet, “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.”
Apa buktinya kalau Maria benar-benar mendapat berkat dan menjadi berkat? Elisabet berkata, “Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan.”
Saudara, ada kalanya pilihan kita tidak membahagiakan orang lain dan membuat orang lain bertanya-tanya. Tapi sejauh saudara sudah menentukan pilihan, mempertimbangkan konsekuensinya dan berjalan bersama Tuhan, percayalah saudara akan jadi berkat dan Tuhan memberkati kita. Sebab selama kita melibatkan Dia dalam keputusan kita, DIA ADA saat kita memilih dan anugerah-Nya ada juga pada kita. Amin.
[RJS]
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.