Yesus memanggil kedua betas rasul, lalu memberi mereka daya dan kuasa untuk menguasai semua setan dan menyembuhkan penyakit-penyakit. (Lukas 9:1)
Daya dan kuasa memiliki arti yang hampir mirip, tetapi sebenarnya berbeda. Pengertian daya (dunamin) adalah anugerah ilahi untuk melakukan mukjizat. Sedangkan kuasa (exousia) memiliki arti otoritas yang diberikan oleh Allah. Tuhan Yesus memberikan kepada para murid-Nya kuasa untuk melakukan mukjizat dan otoritas ilahi sehingga mereka mampu menjadi saksi-Nya.
Kita mengetahui bahwa pengetahuan dan wawasan iman sangatlah penting. Namun, tanpa daya dan kuasa maka pengetahuan dan wawasan iman kita tidak akan berdampak. Daya dan kuasa ilahi akan menentukan kualitas karakter kita. Jadi kita dapat melihat empat pilar utama kehidupan orang percaya, yaitu karakter, pengetahuan, kuasa, dan daya ilahi. Keempat pilar itu saling terjalin dalam kesatuan. Keempatnya akan memampukan kita untuk menjadi saksi Kristus yang menghadirkan pembaruan, pertobatan, dan keselamatan bagi banyak orang.
Daya dan kuasa dianugerahkan oleh Kristus kepada para murid-Nya untuk mengusir setan dan menyembuhkan penyakit. Di masa kini, kuasa iblis dapat berwujud ketidakpedulian dan kesesatan, sedangkan “penyakit” yang perlu kita taklukkan adalah tujuh dosa maut. Kuasa iblis dan penyakit-penyakit itu menciptakan ketidakadilan, diskriminasi, kekejaman, dan kejahatan. Sebagai gereja, kita dipanggil untuk melawannya. Sesungguhnya, kuasa Kristus yang diberikan kepada orang percaya lebih besar daripada semua kuasa dunia itu. [Pdt. Yohanes Bambang Mulyono]
DOA:
Jadikanlah hidup kami membawa dampak dan daya pembaruan bagi orang-orang di sekitar kami. Amin.
Ayat Pendukung: Mal. 4:1-6; Luk. 9:1-6
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.