Dalam keseharian, kerap kali pilihan yang kita ambil berdasar pada pertimbangan “apa untungnya untuk saya?”, “Saya dapat apa jika saya melakukan A dan bukan B?”. Dalam situasi tertentu hal ini perlu kita lakukan, tetapi cilakalah kita jika hal ini menjadi satu-satunya pertimbangan kita dalam hidup ini. Kita akan menjadi orang yang sangat mementingkan diri sendiri, dan enggan untuk berkorban bagi orang lain.
Kisah yang menjadi permenungan kita minggu ini sungguh menarik. Pada masa itu, mereka yang mengalami sakit seperti kelumpuhan, kusta dan sebagainya, kerap dianggap sebagai akibat dari dosa dan merupakan hukuman Tuhan. Masyarakat cenderung menjauhi orang-orang seperti ini. Namun yang menarik, ada seorang lumpuh yang beruntung karena ada orang-orang baik di sekitarnya. Empat orang itu berinisiatif membawa temannya yang lumpuh ini untuk datang kepada Yesus. Saat itu, orang banyak mengelilingi Yesus di sebuah rumah, sampai tidak ada jalan masuk. Tidak kehabisan akal, empat orang ini mencari jalan lewat atap untuk membawa teman mereka yang lumpuh untuk bertemu dengan Yesus. Bayangkan, apa untungnya bagi empat orang ini? Buat apa mereka berjerih lelah menggotong seseorang yang ditolak di masyarakat, dianggap berdosa, dihindari? Apa untungnya bagi mereka? Hati mereka mendorong mereka untuk melakukan tindakan penuh belas kasih itu.
Yesus, melihat hal ini. Perhatikanlah bagaimana penulis Injil menggambarkan kejadian saat itu: “Ketika Yesus melihat iman mereka.” Yesus memberi perhatian pada iman empat orang yang membawa si lumpuh. IA tahu persis, jika empat orang ini tidak beriman bahwa Yesus bisa menyembuhkan, tentu mereka tidak akan menggotong si lumpuh. Mereka adalah orang-orang yang beriman. Iman mereka, mendorong mereka untuk melakukan tindakan belas kasihan, tanpa memperhitungkan untung rugi.
Kiranya empat orang ini mendorong kita untuk juga memiliki iman yang sama, dan sikap memberi diri yang sama, tanpa pertama-tama memikirkan “Saya dapat apa?”.
Tuhan memampukan kita. AMIN.
(ASC)
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.