“… Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru ….” (Yes. 65:17)
Pada awal 2019, NASA mengumumkan ditemukannya 219 benda asing yang masuk dalam kategori planet baru. Uniknya, beberapa di antaranya memiliki atmosfer dan keadaan air yang stabil. Penemuan itu, lantas memberi kemungkinan adanya kehidupan di luar bumi. Para ilmuwan pun berpikir bahwa suatu saat manusia akan bermigrasi ke planet lain, apabila bumi sudah tidak terselamatkan (idntimes.com).
Manusia tidak jarang merasa khawatir akan hari esok. Padahal, Allah telah berjanji akan ada hari depan yang penuh bahagia. Bacaan hari ini, mengatakan bahwa Allah menciptakan langit dan bumi yang baru bagi segenap ciptaan. Tentu, kita tidak membayangkan sebuah wilayah atau tempat, melainkan sebuah kondisi. Maksudnya ialah Allah mengaruniakan damai bagi seluruh ciptaan. Damai yang diberikan Allah itu tidak terkait dengan tempat di mana kita berada, namun dengan situasi dan kondisi.
Semewah apa pun rumah, jika di dalamnya ada permusuhan dan ketegangan, maka tidak akan ada ketenangan. Ini menandaskan bahwa damai tidak tergantung pada tempat atau lokasi, tetapi kondisi. Allah telah menjanjikan kedamaian, lalu apakah kita hanya akan menunggu? Ini yang harus kita sikapi. Kita harus mengusahakan damai dengan keyakinan bahwa Allah yang memampukan kita. Ketika hati kita mau mengampuni, tidak mementingkan diri sendiri, maka kedamaian Allah hadir dalam hidup kita. [Pdt. Firmanda Tri Permana]
REFLEKSI:
Kedamaian bukan soal kemewahan hidup, tetapi bagaimana kita mau terus mengupayakannya dalam hidup kita.
Ayat Pendukung: Mzm. 80; Yes. 65:17-25; Yoh. 14:18-31
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.