Sebelum Tuhan Yesus berpisah dengan para murid-Nya, Dia mengubah status para murid-Nya. Dari status hamba menjadi sahabat. Kata Hamba dalam Perjanjian Baru sama dengan budak (doulos). Hamba atau budak adalah seseorang yang dimiliki atau dikuasai oleh orang lain. Di jaman Yesus seseorang menjadi budak karena beberapa alasan. Pertama, alasan keturunan, selanjutnya tawanan perang juga dapat dipaksa menjadi budak dan seseorang yang jatuh miskin kemudian menjual diri sebagai budak. Yesus memberi status baru kepada para murid-Nya sebagai sahabat. Perbedaan makna yang dalam antara hamba dan sahabat. Menurut Injil Yohanes 15:15, hamba tidak tahu apa yang dilakukan tuannya. Sedangkan sahabat mengetahui segala sesuatu. Artinya para murid telah mengetahui segala sesuatu tentang Yesus termasuk hidup dan ajaran-ajaran Yesus. Para murid sebagai sahabat diikutsertakan dalam kehadiran Kerajaan Allah di dunia. Maka para murid diajak dengan sukarela memberitakan dan melakukan Firman-Nya.
Persahabatan Yesus dan murid-murid-Nya bukan didasarkan pada kedudukan, jabatan atau kesetaraan tetapi didasari Kasih Kristus. Maka persahabatan tersebut tidak lekang dimakan waktu, tidak terbatas usia, karena persahabatan Yesus dan para murid-murid-Nya adalah persahabatan sejati.
Persahabatan Yesus dan para murid menjadi sebuah spiritualitas persahabatan bagi orang-orang percaya di tengah-tengah dunia. (LS)
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.