Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran. (2Tim. 4:2)
Rasa jenuh bisa menjadi alasan bagi seseorang untuk berhenti melayani. Tetapi, tampaknya, rasa jenuh bukanlah alasan utama. Ada berbagai faktor yang dapat memicu munculnya rasa jenuh. Salah satunya adalah adanya tantangan yang harus terus-menerus dihadapi, dan meski semua daya dan upaya telah dilakukan, tetapi tidak ada sesuatu yang baik terjadi. Sehingga timbul perasaan semua yang dilakukan adalah sia-sia.
Paulus menyadari bahwa kondisi dan situasi yang dihadapi Timotius dalam pelayanannya tidak mudah. Setelah sekian lama Timotius melayani, situasi yang dihadapi belum juga berubah menjadi lebih baik, bahkan Timotius akan menghadapi kondisi yang semakin buruk. Akan tiba saatnya, orang- orang yang dilayani justru tidak mau membuka telinganya bagi ajaran sehat yang diberitakan oleh Timotius. Mereka lebih suka membuka telinganya bagi dongeng-dongeng yang menyukakan hati mereka. Dalam situasi seperti ini, Paulus sadar, orang bisa menjadi lemah dan ingin berhenti melayani. Tetapi, bukan itu yang dikehendaki Tuhan. Dalam semua situasi yang kita jumpai, Tuhan mau kita tetap setia menunaikan tugas pelayanan kita.
Pesan Paulus kepada Timotius dan juga bagi setiap kita adalah sepanjang apa pun jalan sulit yang kita hadapi, akan datang saatnya, kita akan tiba di garis akhir dan menerima mahkota kehidupan. Karena itu jangan berhenti di tengah jalan, melainkan bertekunlah sampai akhir! [Pdt. Lie Nah]
DOA:
Tuhan Yesus, pimpinlah kami dengan Roh-Mu yang Kudus agar kami mampu menyelesaikan tugas pelayanan kami. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 25:1-10; Dan. 9:15-25a; 2Tim. 4:1-5
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
1 Comment
Rosintan Panjaitan
Februari 19, 2021 - 6:36 amPuji Tuhan, renungan yang memberi semangat untuk terus setia melayani Tuhan. Amin