Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu. (2Tim. 3:14)
“Pegang tangan mama, supaya kamu tidak terpisah dari mama di mall ini.” Sebenarnya Andi ingin bisa berlari-lari di Mall ini, tetapi karena mama menyuruhnya memegang tangan mama, Andi pun melakukannya walau dengan berat hati. Tidak lama berselang terdengar pengumuman tentang ditemukannya seorang anak yang terpisah dari orangtuanya. Andi pun lantas memegang tangan mamanya lebih erat lagi.
Menghadapi arus dunia yang deras dengan berbagai godaan dan tantangan tentu tidak mudah bagi Timotius yang masih muda. Ia membutuhkan pegangan yang kuat untuk dapat bertahan dalam iman sambil terus memberitakan Injil Kristus. Itulah sebabnya Paulus mengingatkan Timotius untuk terus berpegang kepada kebenaran firman Tuhan yang diyakini dan juga dihidupkan dalam dirinya. Kasih, kesetiaan dan kesalehannya harus sungguh dinyatakan Timotius, terlebih saat menghadapi penderitaan dan penganiayaan seperti yang pernah dialami Paulus. Sebab, saat orang beriman terus berpegang pada firman Tuhan, maka ada kepastian kehidupan yang dijanjikan Allah.
Bukan hanya Timotius, kita juga perlu berpegang pada kebenaran firman Tuhan di tengah godaan, tantangan dan tekanan kehidupan di dunia ini. Firman Tuhan memang tidak mengurangi persoalan kita, apalagi menghilangkannya. Tetapi, berpegang pada firman Tuhan akan membuat kita berani, karena firman Tuhan adalah sumber kebenaran. (Pdt. Henni Herlina)
DOA:
Teguhkanlah hati kami ya Tuhan, untuk berpegang pada kebenaran firman-Mu. Amin.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.