Beroleh Kasih Karunia Allah

Beroleh Kasih Karunia Allah

Lukas 1:30

Belum ada komentar 321 Views

”Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah” (Luk. 1:30).

Demikian ujar malaikat saat menjumpai Maria dan memberi kabar bahwa ia akan mengandung Yesus. Sang malaikat mulai dengan berkata, “Jangan takut!” Persis seperti saat malaikat menyapa Zakharia (Luk. 1:13). Akan tetapi, khusus bagi Maria, nasihat agar tak takut tersebut dilanjutkan dengan sebuah penegasan bahwa Maria memeroleh “kasih karunia” dari Allah. Kata ”kasih karunia” (Yunani: kharis) menunjuk bukan hanya pada ”sesuatu” yang Allah berikan kepada perempuan muda itu. Kharis sesungguhnya lebih menunjuk pada pemberian diri Allah sendiri. Allah memberikan diri-Nya, melalui Kristus yang akan segera menjadi manusia di dalam rahim Maria.

Memang, hanya ketika kita terus bersama Kristus, Sang Pemberian Diri Allah, kita dapat berjuang melawan ketakutan. Ketakutan adalah tanda kemanusiaan. Sebab, ketakutan mencerminkan kerapuhan kita yang dibatasi oleh ruang dan waktu. Kita merasa kecil di tengah kepungan ancaman yang lebih besar dari kita. Pun, kita merasa tak berdaya untuk memastikan masa depan semacam apa yang akan menimpa kita.

Oleh karena itu, perintah Allah, “Jangan takut!” sungguh-sungguh tak bermakna apa-apa, jika kita tidak memasuki sebuah kenyataan baru, bahwa kita dilingkupi oleh “kasih karunia” Allah—oleh Allah yang memberikan diri-Nya itu. Sebab, kita memang tak dapat mengakhiri ketakutan dengan kekuatan kita sendiri. Semua masalah yang kita hadapi mungkin lebih besar dan lebih digdaya dari diri kita. Namun, Allah lebih berkuasa atas semua kuasa tersebut. Melekatkan diri pada kasih karunia Allah, dengan demikian, merupakan cara terbaik untuk melawan ketakutan diri kita.

Karena itu, saat kita memasuki pergumulan Adven di masa pandemi ini, mau mengakui ketakutan kita. Ada seribu-satu alasan untuk terus dikuasai oleh ketakutan. Namun, hanya ada satu alasan untuk berani hidup, yaitu karena Allah memberikan kasih karunia, memberikan diri-Nya sendiri, kepada kita.

Maka, mari melawan ketakutan kita dengan menyimak suara bening Allah, seperti yang disampaikan-Nya kepada Maria … “Aku mengasihimu. Aku merengkuhmu dengan kasih-karunia-Ku. Aku memberikan diri-Ku bagimu. Jangan takut!” Amin.

ja

#berolehkasihkaruniaAllah #hambayangtaat #kegembiraandalamketaatan

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Khotbah Minggu
  • MERDEKA UNTUK BERBEDA
    Lukas 9:51-56; Galatia 5:1, 13-25
    Salah satu ekspresi dari hidup di dalam kemerdekaan adalah kebebasan untuk menjadi diri sendiri, sekalipun itu berarti berbeda dari...
  • MENJADI GEREJA YANG MENGAKU
    Roma 10:9-12
    Sebuah pengakuan, mesti diikuti tindakan yang sejalan dengan pengakuan tersebut. Sungguh aneh, jika kita mengaku Kristus adalah Tuhan tetapi...
  • MENGIMANI ALLAH TRINITAS
    Amsal 8:1-4, 22-31; Mz. 8; Roma 5:1-5; Yoh. 16:12-15
    Belajar dari pemazmur, aku mencoba untuk mengenal Allah. Ku lihat alarm semesta, Bintang, matahari dan bulan serta berbagai bunga...
  • ROH KUDUS DAN MISI
    Kej. 11:1-9; Mz. 104:24-34, 35b; Kis. 2:1-21; Yoh. 14:8-17, 25-27
    Sungguh menarik bacaan leksionari kita hari ini. Ketika kisah para Rasul memberitakan tentang dicurahkannya Roh Kudus, dengan salah satu...
  • KESELAMATAN DAN KESATUAN IMAN
    Kis. 16:16-34; Mz. 97; Wahyu 22:12-21; Yoh. 17:20-26
    Injil Yohanes 17:20-21, menggambarkan, tentang keselamatan, sebagai masuk ke dalam persekutuan Allah Trinitas. (…agar mereka di dalam kita___). Dengan...