Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, sebab Ia telah melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib …. (Mzm. 98:1)

Para peneliti dari Sahlgrenska Academy di Universitas Gothenburg, Swedia mempelajari tentang manfaat bernyanyi bagi kesehatan tubuh. Penelitian itu menemukan bahwa saat bernyanyi, embusan napas akan mengaktifkan saraf vagus dari batang otak ke jantung. Saraf vagus yang aktif akan membuat jantung berdetak lebih lambat dan diyakini baik untuk meningkatkan kesehatan emosional. Ini merupakan sebuah efek baik yang juga dapat diperoleh dari yoga. Peneliti menyimpulkan bahwa bernyanyi menjaga sistem pernapasan tetap terkontrol dengan baik.

Pemazmur berkata, “Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib” (Mzm. 98:1). Pemazmur rupanya tahu bahwa menyanyikan pujian tentang kebaikan dan keselamatan dari Tuhan adalah sesuatu yang sungguh patut dilakukan. Nyanyian itu menceritakan tentang kasih dan keselamatan yang diberikan Tuhan bagi umat-Nya. Sebuah nyanyian yang seharusnya dilantunkan oleh segenap ciptaan-Nya.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengalami kebaikan- kebaikan Tuhan. Karena itu, mari kita ungkapkan rasa syukur kita melalui nyanyian; sebuah nyanyian tentang kasih setia Allah dalam hidup kita. Dengan bernyanyi, kita bukan hanya melakukan tindakan yang baik untuk kesehatan tubuh kita, melainkan memberitakan karya kasih Tuhan. Bernyanyi dengan tulus menyenangkan hati Tuhan. [Pdt. Hendri M. Sendjaja]

REFLEKSI:
Bukan indahnya suara yang menentukan makna sebuah nyanyian, melainkan ketulusan memberitakan karya Tuhan.

Ayat Pendukung: Mzm. 98; Za. 8:1-17; Yoh. 5:19-29
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.