Malam itulah malam berjaga-jaga bagi TUHAN, untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Dan itulah juga malam berjaga-jaga bagi semua orang Israel, turun-temurun, untuk kemuliaan TUHAN. (Kel. 12:42)
Minggu, 13 Mei 2018, bom bunuh diri terjadi di Surabaya. Seorang perempuan berpakaian mencurigakan dicegat masuk halaman sebuah gereja oleh satpam. Tiba-tiba, bom meledak. Pelakunya, perempuan tadi. Berkat satpam yang berjaga-jaga dan menjalankan tugas dengan hati-hati serta waspada, banyak nyawa umat yang sedang beribadah pagi itu dapat selamat.
Sikap berjaga-jaga sangat penting. Hal ini dilakukan juga oleh Tuhan dan umat Israel sebelum mereka keluar dari tanah Mesir. Ketika tulah kesepuluh digenapi, yakni setiap anak sulung di Mesir mati, kejadian itu membuat takut orang Mesir. Mereka lalu mendesak bangsa Israel keluar dari negerinya. Akhirnya, setelah 430 tahun lamanya tinggal di Mesir, seluruh umat Tuhan meninggalkan Mesir. Malam itu, Tuhan terus berjaga untuk mengantar mereka keluar dari tanah Mesir dengan selamat. Malam itu dipersembahkan kepada Tuhan sebagai malam peringatan. Umat Israel pada malam itu harus berjaga-jaga, dan mereka harus memelihara peringatan itu turun-temurun dengan taat kepada perintah Tuhan.
Sebagaimana Tuhan menjaga umat Israel, hal itu berlaku juga bagi kita. Kita pun dituntut terus berjaga-jaga turun- temurun, taat melaksanakan kehendak-Nya. Waspada terhadap berbagai macam nafsu duniawi yang menggoda. Bersiap sedia, terhadap serangan si jahat. Berhati-hati dengan terus berpegang pada firman-Nya agar keselamatan tetap menjadi milik kita. [Pdt. Norita Yudiet Tompah]
REFLEKSI:
Berjaga-jaga setiap saat, agar si jahat tidak dapat mencuri hati kita serta melemahkan iman kita kepada Tuhan.
Ayat Pendukung: Mzm. 121; Kel. 12:29-42; Rm. 13:1-7
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.