Aku beroleh pengertian dari titah-titah-Mu, itulah sebabnya aku benci segala jalan dusta. (Mzm. 119:104)
Padatahun 2018, sejumlah media massa sempat ramai membicarakan seorang perempuan berusia 70-an yang membuat berita bohong. Ia mengadu, dirinya dianiaya di Bandung sehingga wajahnya memar dan bengkak. Ketika diusut kepolisian, berita itu tidak benar. Foto yang beredar dengan wajah memar dan bengkak di wajahnya ternyata akibat operasi plastik. Ia harus membayar perbuatannya dengan mendekam di tahanan.
Dusta dapat mengakibatkan sengsara dan hilangnya damai sejahtera. Karena itu, pemazmur dalam bacaan ini menyaksikan bahwa ia memilih mencintai Taurat Tuhan dengan membenci segala jalan dusta. Ia tidak suka kepada kelakuan yang curang. Pemazmur memilih firman Allah sebagai pegangan hidupnya. Berkali-kali ia mengalami bahwa dengan taat kepada Taurat, janji dan ketetapan maka Tuhan sendiri membuka jalan baginya. Di jalan itu, ia merasa tenteram. Melalui firman Allah, ia mengerti apa yang baik, adil dan benar. Ia mengalami banyak kesukaan karena memegang teguh firman Allah.
Hari ini, kita diingatkan untuk menjauhi jalan dusta. Dusta bisa mengakibatkan kesengsaraan. Dusta dapat menghilangkan sukacita dan damai sejahtera. Sehebat apa pun kita menutupi dusta, pasti akan terbongkar. Karena itu, berpeganglah teguh pada firman Tuhan agar kita terhindar dari segala kecurangan dan tidak menjadi pelaku penyebar berita bohong. Firman Tuhan menuntun kita untuk mencintai kebenaran dan kejujuran. Yakinlah, ada perlindungan dan keselamatan kepada setiap orang yang membenci jalan dusta. [Pdt. Norita Yudiet Tompah]
REFLEKSI:
Taatilah firman Tuhan, cintailah kebenaran dan kejujuran, maka pertolongan serta penyertaan Tuhan akan selalu menyertai kita.
Ayat Pendukung: Mzm. 119:97-104; Bil. 11:18-23, 31-32; Mat. 18:1-5
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.