Sungguh menarik, perikop bacaan hari ini dimulai dengan sebuah pernyataan: “….tergeraklah hatiNya oleh belas kasihan…” (Mat. 14:14). Artinya, belas kasihan itu punya daya sentuh, ia bisa menggerakkan hati, dan menggerakkan orang lain juga (yang tersentuh hatinya) untuk ikut berbelas kasihan. Belas kasihan itu bisa memecah kebekuan egoisme/individualisme!
Sikap dasar manusiawi yang cenderung egois dan tidak peduli atas pergumulan orang lain ditunjukkan para murid yang meminta Yesus untuk memulangkan orang banyak karena hari sudah gelap (Mat. 14:15). Tetapi lihatlah sikap tegas Yesus untuk peduli dan berbelas kasihan dengan mengatakan: “…kamu harus memberi mereka makan” (Mat. 14:16).
Maka mulailah sebuah gerakan, murid-murid menyodorkan 5 roti dan 2 ikan. Yesus memberkati makanan itu dan memecahnya untuk dibagikan. Dan entah bagaimana, 5 ribu orang mendapat makanan bahkan sisanya 12 bakul penuh! Puji Tuhan!
Hari ini, kita belajar, bahwa belas kasihan itu punya sebuah daya sentuh yang menggerakkan, sehingga yang tidak mungkin menjadi mungkin. Di dunia modern, model belas kasihan yang menggerakkan ini kita bisa lihat dari apps ‘kita bisa’…bagaimana belas kasihan seseorang menggerakkan orang lain juga untuk berbelas kasihan…dan kita tahu…ada banyak kebutuhan besar dapat ditutup melalui gerakan ‘kita bisa’ tadi!
Belas kasihan itu mirip ‘biji sesawi’ yang tumbuh menjadi pohon yang besar…karena itu jangan pernah berhenti untuk berbelas kasihan, seberapapun yang kita mampu…di tangan Tuhan…benih yang kita tabur akan menjadi sebuah gerakan besar seperti yang kita lihat dalam kisah 5 roti dan 2 ikan, maupun di dunia modern melalui ‘kita bisa’. Tuhan memberkati kita semua…
(RDJ)
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.