Jika kita mendengar Yohanes 6, kisah yang pertama muncul di kepala kita adalah Yesus melakukan mukjizat memberi makan ribuan orang dengan lima roti dan dua ikan. Tentu tidak ada yang salah, karena kisah mukjizat Yesus yang satu ini amat akrab di telinga orang banyak. Namun, ada satu hal yang dengan sengaja atau tidak, terabaikan. Yaitu bahwa Yohanes 6 tidak berhenti pada mukjizat lima roti dan dua ikan, itu baru permulaan dari sebuah kisah yang menyimpan makna mendalam.
Perhatikanlah ayat 22-24. Orang banyak mencari Yesus keesokan paginya, setelah hari sebelumnya mereka menikmati berkat dari Yesus. Mereka mencari Yesus, memperhatikan dengan seksama jumlah perahu, namun tak juga menemukan-Nya. Akhirnya, mereka mengejar Yesus ke Kapernaum.
Akhirnya, mereka menemukan Yesus. Mereka bertanya pada Yesus yang pergi meninggalkan mereka. Ayat 26 menjadi kunci. Yesus menyadari betul bahwa orang banyak itu mencari Dia bukan karena tanda yang IA berikan, tetapi karena berkat yang membuat mereka kenyang. Mereka ingin berkat lagi. Mereka mencari Yesus untuk mendapatkan berkat!
Yesus menjelaskan kepada orang banyak makna sesungguhnya dari mengikut Dia. Bahwa IA adalah roti hidup yang turun dari sorga. Tetapi ayat 52 menunjukkan bahwa orang banyak tidak mengerti apa yang Yesus sampaikan. Buat mereka, yang terpenting adalah perut mereka, berkat jasmani, itu saja.
Yesus kembali mencoba menjelaskan, tetapi mereka tetap tidak mengerti dan mau untuk mengikuti. Puncaknya, lihatlah judul perikop pada Yohanes 6:60-66, “Murid-Murid Meninggalkan Yesus”.
Saudara, apa motivasi kita mengikut Yesus? Berkat jasmani semata? Jika jawabannya adalah ‘YA’, cepat atau lambat, kita akan ikut dengan para murid, yang meninggalkan Dia.
Kiranya Allah memurnikan hati kita dalam mengikut Dia. Amin. (ASC)
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.