Bebaskan Aku Dari Yang Tidak Kusadari

Bilangan 11:4-6,10-16,24-29

Belum ada komentar 77 Views

Kesadaran adalah hal yang biasa kita dengar. Namun biasa didengar bukan berarti mudah untuk dilakukan. Kerapkali dalam melakukan hal kecil saja seseorang dapat kehilangan kesadaran. Contohnya ketika seseorang kehilangan kacamatanya yang tanpa sadar ditaruhnya diatas kepala. Anthoniy de Mello bahkan secara khusus menuliskan seberapa penting seseorang untuk terus sadar dalam bukunya berjudul “Awareness”. Kesadaran menjadi penting dan dibutuhkan untuk kita menghayati kehidupan termasuk dimasa sulit. Masa dimana kita dengan mudah kehilangan kesadaran sehingga melakukan sesuatu yang bahkan bisa merugikan diri kita dan orang lain.

Seperti halnya yang dialami bangsa Israel ketika meraka berada dalam pejalanan pembebasan dari pembuangan di Mesir. Meraka memerlukan waktu yang lama untuk berjalan menuju tanah yang Allah janjikan. Didalam perjalanan tak hanya sekali bangsa Israel menggerutu dan memilih untuk menyerah pada hal-hal yang sederhana. Bahkan sikapnya ini membuat Musa juga berada dalam tekanan dan ingin menyerah terhadap bangsa ini. Baik Musa maupun bangsa Israel, mereka kehilangan kesadaran akan kuasa Allah yang mampu menyediakan apa yang mereka butuhkan dan mampu melakukan segala hal. Mereka tidak menyadari tuntunan Allah sehingga membuat mereka bersikap kurang bijak ketika berada di masa yang sulit. Belajar dari yang dialami Israel dan Musa, kesadaran menjadi hal yang penting juga dalam perjalanan iman kita kepada Allah. Ketika kita sadar akan kuasa Allah yang besar kita dimampukan untuk terus percaya pada tuntunan-Nya dan melihat dengan bijak segala persoalan.

Bebaskan aku dari yang tidak aku sadari menjadi seruan permohonan kita terhadap tuntunan Allah supaya kita dimampukan untuk menyadari setiap hal dalam hidup kita dan karya juga kebesaran Allah di dalam-Nya. Seruan ini juga menjadi pengingat bagi kita untuk tidak hanya meminta tuntunan Allah namun juga belajar untuk terus sadar. Biarlah dengan terus sadar kita dimampukan untuk semakin bijak dalam memutuskan, berbicara, dan berprilaku. Utama dan yang terpenting, dengan kesadaran itu memampukan kita untuk bersandar pada Allah dan percaya pada kuasa-Nya yang menuntun kita melewati segala oase kehidupan.

SA

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Khotbah Minggu
  • MEJA PERJAMUAN: PERAYAAN KASIH DAN PEMULIHAN
    Yesaya 25:6-9; Mazmur 114; 1 Korintus 5:6b-8; Lukas 24:13-49
    Perjamuan Kudus bukanlah sekadar makan dan minum namun perayaan iman yang terus menerus kita lakukan agar kita mengingat bagaimana...
  • Dl TAMAN GETSEMANI
    Yesaya 50:4-9a; Mazmur 31:10-17; Filipi 2:5-11; Lukas 22:14-23:56
    Bacaan injil minggu ini cukup panjang, Lukas 22:14-23:56 (umat silakan membaca bacaan ini secara lengkap di rumah) dengan mengambil...
  • MENGUTAMAKAN YANG UTAMA
    Yesaya 43:16-21; Mazmur 126; Filipi 3:4b-14; Yohanes 12:1-8
    Banyak tanggung jawab yang kita pikul dalam hidup ini. Tanggung jawab moral, ekonomi, sosial, pendidikan dan banyak lagi. Peran...
  • Aku Pulang
    Lukas 15:1-3, 11b-32
    Kisah anak yang hilang dalam Lukas 15 adalah cermin dari perjalanan spiritual kita. Seperti anak bungsu yang meninggalkan rumah...
  • MEMELIHARA KESETIAAN DI SETIAP MUSIM KEHIDUPAN
    Yesaya 55:1-9; Mazmur 63:1-8; 1 Korintus 10:1-13; Lukas 13:1-9
    Yesaya 55:1-9 mengajak kita kepada sebuah perjamuan ilahi, sebuah undangan yang penuh kasih dari Tuhan. Dalam setiap musim kehidupan,...