Mengaku dosa bisa menjadi hal yang paling sulit untuk kita lakukan. Karena, dengan mengakui dosa kita, kita menjadi sadar kerentanan diri kita terhadap kuasa dosa. Paulus, dalam Roma pasal 7, bahkan berkata, “Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat.” (Roma 7: 24, 19)
Dalam Mazmur 25 yang menjadi salah satu bacaan kita pada hari ini, kita melihat Daud yang sadar bahwa dirinya adalah manusia yang berdosa dan ia memohon ampun atas segala dosanya (Mzm 25: 11). Namun, yang menarik adalah, ia tidak hanya berhenti pada pengakuan dosa saja. Kesadaran Daud akan kondisinya yang berdosa ini mendorongnya untuk memohon kepada Allah agar Allah menunjukkan kepadanya jalan kebenaran, membawanya kepada jalan kebenaran, dan mengajarnya agar ia senantiasa hidup dalam jalan yang ditunjukkan Allah tersebut (Mzm 25:4-5). Dengan menyadari bahwa dirinya adalah manusia yang rentan terhadap dosa, Daud memohon penyertaan Tuhan untuk menjaga kehidupannya agar tidak melenceng dari jalan kebenaran Tuhan.
Ya, mengakui segala kesalahan yang kita lakukan seringkali sulit. Berkomitmen untuk terus memperbaiki diri agar seturut dengan rencana Allah mungkin adalah sesuatu yang lebih sulit lagi. Walaupun demikian, marilah kita bersama-sama meneladani Daud, yang senantiasa membuka hatinya, agar hidupnya senantiasa berada dalam jalan yang dikehendaki oleh Allah.
CEB
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.