Bahagia dengan Damai

Matius 5:1-12

Belum ada komentar 108 Views

“Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.” (Mat. 5:9)

“Bahagia itu kita yang bangun”. Ungkapan ini mungkin sudah sangat familiar di antara kita. Benar saja, kalau kita ingin bahagia, kitalah yang harus menciptakannya. Meski memang ukuran bahagia itu bisa saja berbeda-beda. Ada yang merasa bahagia kalau punya harta. Ada yang bahagia kalau meraih takhta. Namun, jauh lebih indah kalau kita bahagia selamanya.

Selamanya berarti kita bahagia dalam waktu yang lama, panjang, dan itu tidak ditentukan oleh hal-hal yang sifatnya sementara seperti harta dan takhta. Yesus mengajarkan dan memberikan standar bahagia yang kekal. Salah satunya adalah kalau manusia membawa damai. Orang yang membawa damai itu disebut sebagai anak-anak Allah. Anak-anak Allah tentu tidak dapat dirampas oleh dunia. Mereka tidak bisa dimakan oleh zaman. Masalah bisa saja datang bertubi-tubi, tetapi mereka bisa merasa tentram dan memancarkan keteduhan dalam hidup bersama. Sebab, mereka punya Bapa dan sesama tidak dipandang sebagai seteru, tetapi sebagai saudara yang dipeluk dengan cinta Bapa.

Dalam konteks Indonesia yang sangat majemuk, yang rentan di-obok-obok dengan politisasi SARA, rasanya nasihat Yesus ini menjadi penting untuk kita hidupi. Dalam realitas konflik, bahkan kekerasan, kita terus didorong untuk menghadirkan damai. Rupanya, itulah jalan bagi kita untuk mewujudkan hidup yang bahagia, baik secara personal maupun sosial. Bahagia itu memang kita yang bangun dengan damai. [Pdt. Hariman Pattianakotta]

REFLEKSI:
Damai dibutuhkan bukan hanya saat ada konflik. Damai adalah kebutuhan eksistensial manusia. Tanpanya, kita menjadi tidak manusiawi.

Ayat Pendukung: Mi. 6:1-8; Mzm. 15; 1Kor. 1:18-31; Mat. 5:1-12
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Renungan Harian
  • Mentalitas Babel
    Yeremia 51:47-58
    Sekalipun Babel naik ke langit dan membuat ketinggian kubunya tak terhampiri, atas perintah-Ku para perusak akan datang kepadanya, demikianlah...
  • Bapak dan Anak Beda Jalan
    2 Raja-raja 21:1-15
    la melakukan apa yang jahat di mata TUHAN,… la mendirikan kembali tempat-tempat pemujaan yang telah dimusnahkan oleh Hizkia, ayahnya…...
  • Doa Mohon Perlindungan
    Mazmur 140
    Luputkanlah aku, ya TUHAN, dari orang jahat, lindungilah aku terhadap orang yang melakukan kekerasan. (Mazmur 140:2) “Jauhkanlah kami dari...
  • Sesuai Dengan Hati Tuhan
    Yeremia 3:15-18
    Aku akan mengangkat bagimu gembala-gembala yang sesuai dengan hati-Ku. Mereka akan menggembalakan kamu dengan pengetahuan dan pengertian. (Yeremia 3:15)...
  • Hati Seorang Hamba
    Kejadian 24: 34-41, 50-67
    Kemudian hamba itu menceritakan kepada Ishak semua yang dilakukannya. (Kejadian 24:66) “Menjadi seseorang yang dapat dipercaya bukan hanya tentang...