Respon Zakaria, “How can/will I know?” – ayat 18 rupanya terulang kembali saat Maria memberi respon yang serupa, “Bagaimana mungkin hal itu terjadi?” ayat 34.
Setidaknya, ada 3 hambatan yang membuat seseorang sulit menerima panggilan Tuhan,
- Logika. Alkitab NIV menerjemahkan, “… I’m a virgin!” (Saya masih perawan).
- Tradisi. Alkitab CEV menerjemahkan,”… I’m not marriage!” (Saya belum menikah).
- Status. ALkitab LAI menerjemahkan, “… aku belum bersuami!”
Tidak semua orang mudah memercayai, apalagi menjalani panggilan Tuhan. Hanya orang yang telah berjumpa dengan Tuhan yang akan memberi respon iman, dengan sebuah pertanyaan terbuka kepada Tuhan sendiri, “Bagaimana saya dapat mengerti bahwa itu mungkin saya alami dan lakukan?” Maria menanyakan itu, sebagai keterbukaannya untuk masuk dalam rancangan baik Tuhan.
Kini, hanya seorang yang terbuka hatinya kepada Tuhan, yang mau melakukan langkah iman untuk menangkap pesan panggilan Allah baginya. Panggilan itu dapat berupa: panggilan untuk mengampuni, menerima seseorang, melayani Tuhan setelah sekian lama kita menghindarinya, menunjukkan keadilan, atau menyatakan kebenaran dalam konteks hidup kita masing-masing.
Mari siapkan diri di masa Adven ini, menanti kedatangan Kristus dengan sebuah perenungan:
- Hambatan apa yang masih menguasai diri kita untuk menolak panggilan Tuhan atas diri kita?
- Apa yang kita akan tunjukkan sebagai langkah iman bahwa kita juga siap menjalani panggilan Tuhan sekarang?
riajos
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.