Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan geram terhadap orang yang berhasil dalam hidupnya, terhadap orang yang melakukan tipu daya. (Mazmur 37:7)
“Astaga, saya udah kerja mati-matian, eh dia yg sering bolos kerja, malah naikjabatan.” Pernahkah kita mengalami hal ini? Orang yang bekerja dengan bermalas-malasan, malah mendapat bonus dan kenaikan jabatan. Kita pun berpikir: “Wah, jangan-jangan dia main curang nih, deketin bos.”
Orang fasik adalah orang yang cara hidupnya bertentangan dengan Taurat TUHAN. Orang fasik ialah orang yang jalan hidupnya tidak dilandasi kebenaran, melainkan kepentingannya sendiri. Namun pemazmur mengingatkan beberapa hal, yaitu agar umat TUHAN berdiam diri di hadapan-Nya, percaya kepada-Nya, melakukan yang baik, dan tidak merasa iri hati kepada orang yang berbuat curang. Tidak perlu geram terhadap mereka yang berbuat jahat, sebab Allah sendiri yang akan melenyapkan mereka. Orang yang penuh tipu daya mungkin saja berhasil dalam hidupnya dan memiliki segalanya. Akan tetapi, semua kebahagiaan orang fasik itu semu, sehingga pemazmur mengingatkan pula bahwa kebahagiaan yang diperoleh dari kecurangan akan segera berakhir. Sebagai orang yang setia di jalan TUHAN, pemazmur pun mengingatkan untuk terus melakukan hal-hal baik, bukan hanya berdiam diri saja. Pada akhirnya, kesejahteraan yang berlimpah akan diberikan bagi orang- orang yang rendah hati.
Terkadang kita merasa iri melihat kebahagiaan yang dialami oleh orang lain. Padahal, belum tentu kebahagiaan itu diperoleh dengan cara yang benar. Maka, daripada mengurusi kehidupan orang lain, lebih baik kita terus bekerja keras, tidak merasa iri hati, dan tidak tergoda untuk berbuat curang. Tetaplah setia di jalan Tuhan. [Pdt. Yosafat Simatupang]
DOA:
Ya Tuhan, bimbing kami agar selalu bersyukur atas apa yang kami miliki. Amin.
Ayat Pendukung: Kej. 44:1-17; Mzm. 37:1-11, 39-40; 1 Yoh. 2:12-17
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.