Suatu siang yang terik, seorang anak laki-laki penjual asongan mengetuk pintu rumah seorang wanita muda. Karena dagangannya belum terjual satupun sejak pagi, dengan perut kelaparan dia memberanikan diri meminta segelas air.
Karena iba pada anak tersebut dan menduga anak itu belum makan, sang wanita memberikan segelas besar susu. “Berapakah aku harus membayarnya?” tanya anak itu. Sang wanita menjawab, “Ibuku mengajarku untuk tidak meminta bayaran bagi sebuah tindakan kebaikan.” Dengan berkaca-kaca, anak lelaki itu menjawab, “Dari lubuk hatiku yang paling dalam, kuucapkan terima kasih!”
Tahun demi tahun berlalu, wanita muda tadi rupanya menderita sakit parah. Akhirnya para dokter di kotanya mengirim wanita itu ke kota. Dokter Howard Kelly dipanggil untuk memeriksa wanita itu. Ia langsung mengenali wanita itu dan memutuskan untuk melakukan upaya terbaiknya untuk wanita tersebut. Setelah melalui perjuangan yang sangat panjang, tampaklah hasil yang menggembirakan. Wanita itu sembuh! Ia sangat bahagia. Tetapi di sisi lain, ia sangat takut untuk membuka tagihannya. Ia sangat yakin bahwa ia tidak akan sanggup membayar tagihan rumah sakit walau harus mencicil seumur hidupnya. Pada waktu membuka tagihan itu, ada sesuatu yang menarik perhatiannya. Sebuah tulisan di pojok atas lembaran tagihan tersebut, “Telah dibayar lunas dengan segelas besar susu!” Tertanda, Dr. Howard Kelly.
Saudara, bukan hanya penjual asongan kecil itu, tetapi anda juga sungguh berharga di mata Tuhan. Sekarang, tugas kitalah menunjukkan kepada anggota keluarga kita, teman, sahabat, kerabat maupun mereka yang tidak kita kenal, bahwa mereka juga sungguh berharga. Dengan demikian, kita sedang memuliakan nama Tuhan.
Riajos
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.