Allah Yang Hadir Dalam Kelemahan Dan Keterbatasan

Yehezkiel 2:1-5; Mazmur 123; 2 Korintus 12:2-10; Markus 6:1-13

Belum ada komentar 122 Views

Membicarakan kelemahan bukanlah hal mudah bagi kita karena kita terbiasa menyim- pan atau menutupi kelemahan dengan berbagai cara dan berbagai alasan. Di lain sisi kelebihan, kekuatan dicari orang bahkan dijadikan sosok hero yang dapat menyelesaikan segala persoalan dengan kekuatannya tanpa takut. Sosok hero menjadi pujaan, kita pun bermimpi memiliki kekuatan ya sama. “Seandainya saja, …”

Hidup orang beriman pun sering kali dipahami sebagai hidup yang sempurna tanpa kelemahan dan kekurangan misalnya seorang rohaniawan. Kekurangan atau kelemahan mereka sering kali direspon dengan keterkejutan dan dengan sedikit nyinyir berkata, “…ahhh pendeta juga manusia ternyata.” Apakah pernyataan ini menyiratkan harapan kita bahwa orang dalam posisi tertentu seperti Pendeta misalnya, hidup tanpa kelemahan dan kekurangan? Tentu tidak bukan!

Hati-hati dengan pemahaman bahwa orang harus kuat, harus bisa, harus sempurna. Orang yang demikian sama sekali tidak butuh Tuhan! Juga kalau kita memahami orang yang beriman itu harus kuat, jangan lemah, jangan sedih dan lainnya. Orang-orang yang demikian sama sekali tidak butuh Tuhan dalam hidupnya sebab segala sesuatu bergantung pada dirinya dan bukan Tuhan.

Paulus menuliskan di dalam kelemahan, aku bermegah sebab di dalam kelemahan itu- lah munculnya kesadaran akan kerapuhan, ketidakberdayaan dan kebutuhan kita yang mutlak akan Allah. Kemudian ia menuliskan “…sebab dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Kita tidak memuja kelemahan seperti kita tidak memuja kekuatan. Namun kita merangkul kemanusiaan kita yang terbatas dalam cinta Allah yang tak terbatas. Cinta Allah yang hadir dalam lemah kita dan disanalah kita menyadari betapa kita membutuhkan-Nya dalam hidup.

dva

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Khotbah Minggu
  • Percayalah Dengan Hatimu
    PERCAYA KEPADA TUHAN BERBEDA DENGAN PERCAYA KEPADA MANUSIA. Percaya itu berarti mengakui atau yakin bahwa sesuatu memang benar atau...
  • Lepaskanlah Kepentingan Diri
    Kejadian 17:1-7, 15-16 / Mazmur 22:24-32 / Roma 4:13-25 / Markus 8:31-38
    Markus menyajikan perbandingan antara pandangan manusia yang cenderung memprioritaskan diri sendiri dan sikap Yesus Kristus yang rela menderita demi...
  • Berpalinglah Pada TUHAN
    Kejadian 9:8-17 / Mazmur 25:1-10 / 1 Petrus 3:18-22 / Markus 1:9-15
    Pertobatan merupakan topik yang selalu relevan dalam kehidupan kita sebab manusia masih sering terjerumus dalam dosa-dosa dan godaan dunia...
  • MENCICIPI KEABADIAN
    2 Raja-raja 2:1-12 / Mazmur 50:1-6 / 2 Korintus 4:3-6 / Markus 9:2-9
     Minggu Transfigurasi / Hari Kanker Sedunia Transfigurasi Kristus adalah momen luar biasa yang menghadirkan gambaran tentang keabadian dan keagungan-Nya....
  • Banyak Cara Hadirkan Mukjizat
    Banyak cara yang dapat kita pilih untuk menghadirkan mukjizat dalam kehidupan kita, dan setiap individu memiliki peranannya masing-masing dalam...