Sebab, Allah tidak memandang muka. (Rm. 2:11)
“Jika kamu menilai orang, kamu tidak punya waktu untuk mencintai mereka.” Demikianlah kata-kata dari Bunda Teresa. Nasihat ini penting. Sebab, bagaikan seorang komentator dalam pertandingan olahraga, acap kali begitu mudahnya penilaian bahkan penghakiman diberikan kepada orang lain tanpa melalui pertimbangan yang bijak. Bahkan terkadang penghakiman yang diberikan itu bertujuan supaya diri sendiri terlihat lebih baik ketimbang orang yang dihakimi.
Allah tegas menilai kelakuan setiap orang. Bukan tentang siapa, tetapi apa yang dilakukan oleh seseoranglah yang dinilai Allah. Allah tidak memandang muka. Setiap orang harus mempertanggungjawabkan apa yang dilakukannya di hadapan Allah, Sang Pencipta dan Pemelihara kehidupan semesta. Adalah kehendak Allah untuk menjadikan dunia ini dikuasai oleh kasih. Maka jika ada orang yang memilih melakukan kejahatan, dia sedang melawan kehendak Allah dan pada waktu-Nya akan mendapatkan didikan tegas dari Allah.
Jangan buru-buru memberikan penilaian buruk kepada orang lain sebelum jujur mengakui kelemahan diri sendiri. Perubahan harus dimulai dari diri sendiri. Kelembutan hati akan melenyapkan keinginan untuk berbuat jahat kepada orang lain. Kelaliman dan pementingan diri tidak akan pernah menghasilkan kedamaian dan kesejahteraan dalam hidup, tetapi perbuatan baik dalam kehendak kasih Allah akan mengobati penderitaan dan kesengsaraan. [Pdt. Essy Eisen]
REFLEKSI:
Apakah aku sudah mengakui dosaku kepada Allah sebelum memberi penilaian buruk kepada orang lain?
Ayat Pendukung: Ams. 1:1-19; Mzm. 125; Rm. 2:1-11
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.