“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus…’.’ (Mat. 28:19)
Pesan terakhir dari seseorang biasanya dianggap sangat penting. Terlebih lagi jika pesan itu dari orang yang sangat dihormati, orang yang ditinggalkan pesan tentu akan berusaha sekuat tenaga melaksanakan pesan terakhir tersebut.
Sebelum terangkat ke surga, Yesus memberikan perintah kepada para murid, yaitu: menjadikan semua bangsa murid- Nya dan membaptiskan mereka dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Membaptiskan {baptizein) secara harafiah berarti ‘mencelupkan’, untuk mewarnai kain {dyeing of cloth). Jadi, membaptiskan berarti “mewarnai” diri dan kehidupan seseorang dengan Allah Trinitas. Bukan hanya itu. Allah Trinitas memenuhi diri dan kehidupan orang tersebut, seperti warna yang menembus ke serat-serat kain sehingga berubah warna secara keseluruhan.
Kita adalah juga orang yang telah dibaptiskan dalam nama Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Apakah kehidupan dan diri kita selama ini juga telah dipenuhi oleh kuasa dan kehendak Allah Trinitas? Biarlah kuasa dan kehendak Allah Trinitas senantiasa meresap ke dalam seluruh diri kita sehingga kita juga senantiasa melakukan segala perintah- Nya. Hanya bila la mewarnai seluruh diri kita, kita pun akan menjadi makin serupa dengan-Nya. Dengan berlaku demikian, maka Imanuel, yaitu Allah beserta kita, juga akan menjadi nyata dalam seluruh diri dan kehidupan kita. [Pdt. Mungki A. Sasmita]
DOA:
Allah Trinitas, tinggallah di dalam diri kami supaya kami dimampukan untuk mewujudkan setiap kehendak-Mu dalam hidup kami. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 29; Ayb. 38:39-39:12; 1Kor. 12:1-3
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.