Apabila kamu telah mati bersama-sama dengan Kristus dan bebas dari roh-roh dunia, mengapakah kamu menaklukkan dirimu pada rupa-rupa peraturan, seolah-olah kamu masih hidup di dunia …. (Kol. 2:20)
Peraturan atau hukum yang dibuat oleh manusia memiliki banyak manfaat saat menjalani hidup. Selain untuk menjaga ketertiban dan ketenteraman, peraturan atau hukum pun berguna untuk memberi kejelasan dan kemudahan di tengah kehidupan bersama. Suatu lembaga dalam masyarakat, misalnya, membuat peraturan-peraturan supaya anggotanya tertib dan nyaman dalam berkiprah di lembaga itu. Di samping itu, peraturan-peraturan itu juga berguna supaya para anggota lembaga itu melakukan aktivitas secara jelas dan mudah.
Pada masa Paulus, jemaat Kristen di Kolose menghadapi suatu kelompok beragama yang hidup dalam peraturan- peraturan. Kelompok beragama ini sungguh menekankan disiplin peraturan bagi para penganutnya. Peraturan yang dimaksud berkaitan dengan tata laku merendahkan diri, tata laku menyiksa diri, dan pantang makanan tertentu. Peraturan- peraturan ini ditegaskan agar umat mendapat kejelasan dan kemudahan dalam jalan keselamatan.
Paulus menegaskan bahwa cara beragama kelompok itu menunjukkan bahwa orang masih menaklukkan diri dalam roh-roh dunia, dan semua itu “tidak ada gunanya, selain untuk memuaskan hidup duniawi.” Jadi, seorang murid Kristus seharusnya hidup melampaui peraturan-peraturan duniawi, dan mengarahkan hati kepada Kristus, Sang Juru Selamat, dan bersaksi di dunia ini demi kemuliaan Allah. Kita menaklukkan diri hanya pada kehendak Roh Allah untuk mengatur hidup kita. [Pdt. Hendri M. Sendjaja]
DOA:
Ya Kristus, Engkaulah Jalan, Kebenaran, dan Hidupku. Aku ingin selalu mengarahkan hati kepada-Mu dan menjadi saksi-Mu di dunia ini. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 19; Kel. 23:1-9; Kol. 2:16-23
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.