Allah Tidak Memandang Muka

Galatia 2:1-10

Belum ada komentar 949 Views

Dan mengenai mereka yang dianggap terpandang itu – bagaimana kedudukan mereka dahulu, itu tidak penting bagiku, sebab Allah tidak memandang muka – bagaimanapun juga, mereka yang terpandang itu tidak memaksakan sesuatu yang lain kepadaku. (Gal. 2:6)

“Ah, dia mah anak penjabat, pasti dia dihormati.” Pernah mendengar atau justru mengatakan hal semacam ini? Memang, umumnya, orang yang mempunyai jabatan dan status sosial yang tinggi akan lebih dihormati dibanding orang yang tidak punya jabatan apa pun.

Dalam perikop ini, Paulus masih terus mengingatkan perihal banyaknya saudara-saudara palsu. Siapakah mereka? Mereka adalah orang-orang yang menyelundup ke dalam jemaat dan mencoba memengaruhi jemaat untuk mengikuti pandangannya. Bukan hanya itu, Paulus pun harus menemui orang-orang asing yang dianggap terpandang. Akan tetapi, Paulus dengan tegas mengatakan bahwa Allah tidak memandang muka. Latar belakang orang, seperti status sosial, suku bangsa, sunat atau tidak sunat, dan hal lainnya tidak menjadi penghambat untuk orang mengenal Allah dan beriman kepada-Nya. Kebenaran Injil harus terus ditegakkan di tengah beragamnya orang yang mendengar pengajaran Paulus. Namun, tantangan yang ada tidak membuat Paulus patah semangat karena baginya, Allah tidak memandang muka dan Allah memampukan Paulus berkarya untuk banyak orang.

Menghormati orang lain adalah hal yang baik. Akan tetapi, dalam membangun iman, kehormatan ini bukan pada manusia, melainkan pada Tuhan semata. Baik terpandang atau tidak, semua orang sama di hadapan Allah. Allah tidak memandang muka. Anugerah-Nya sama kepada setiap orang yang mendengar ajaran-Nya.

REFLEKSI:
Allah tidak memandang latar belakang kita. Kita semua disambut-Nya asalkan kita mau mendengarkan firman-Nya..

Ayat Pendukung: Mzm. 27:1-6; 1Sam. 9:27—10:8; Gal. 2:1-10
Bahan: Wasiat, renungan keluarga

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Renungan Harian
  • Dalam Lembah Kekelaman
    Mazmur 23
    Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang meneguhkan...
  • Dibabat Semakin Merambat
    Kisah Para Rasul 4:1-4
    Namun, di antara orang yang mendengar ajaran itu banyak yang menjadi percaya, sehingga jumlah mereka menjadi kira-kira lima ribu...
  • EVALUASI: Sadar Lalu Bertobat
    Kisah Para Rasul 3:17-26
    Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan. (Kis. 3:19) Rudi adalah seorang ayah dengan anak perempuan usia remaja....
  • HALELUYA
    Mazmur 150
    Hendaklah segala yang bernapas memuji TUHAN! Haleluya! (Mzm. 150:6) Haleluya! Kata ini tidak asing dalam kehidupan kita, bukan? Pada...
  • Hidup Dalam Kebenaran
    2 Yohanes 1:1-6
    Aku sangat bersukacita karena mendapati bahwa sebagian dari anak-anakmu hidup dalam kebenaran sesuai dengan perintah yang telah kita terima...