Aku telah melihat Tuhan!, inilah pernyataan iman Paskah. Sebuah pernyataan iman yang lahir dari perjumpaan pribadi dengan Kristus yang bangkit. Sebuah perjumpaan yang membuat Maria menoleh ke sisi yang lain (Yoh. 20:14). Pandangannya tidak lagi tertuju pada situasi yang tanpa pengharapan. Perjumpaan Maria dengan Kristus yang bangkit mengubah kesedihan Maria menjadi sukacita kehidupan. Bahkan perjumpaannya dengan Kristus yang bangkit itu mendorongnya untuk bersaksi: “Aku telah melihat Tuhan!”
Lalu bagaimana dengan kita? Mampukah kita juga bersaksi: “Aku telah melihat Tuhan!”. Atau kita justru hanya bisa berkata: “Tuhanku telah diambil orang” Hidup kita gamang tanpa pegangan. Karena Tuhan sebagai pegangan terakhir, kitapun sudah tidak mampu lagi melihat-Nya, apalagi memegang-Nya. Jika situasi anda seperti itu, hari ini Yesus memanggil anda secara pribadi, seperti Ia sudah memanggil Maria. Ia mengajak anda untuk menoleh ke sisi lain kehidupan. Sesungguhnya dalam hidupmu selalu ada pengharapan, karena Yesus bangkit dan menang.
Lalu bagaimana dengan orang di sekitar kita? Mampukah mereka ‘melihat Tuhan’ melalui sapaan kita kepada mereka? Sehingga mereka bisa bersaksi seperti Maria: “Aku telah melihat Tuhan!”. Atau jangan-jangan justru perjumpaan mereka dengan diri kita membuat mereka tidak lagi mampu melihat Tuhan yang seharusnya nampak melalui hidup kita?
Paskah adalah sebuah perjumpaan dan sapaan ilahi yang membawa pengharapan. Dimulai dalam hidup kita. Jika kita sudah mengalami perjumpaan itu, tidak cukup kita hanya merayakannya. Kita harus bersaksi seperti Maria: “Aku telah melihat Tuhan!”
RDj.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.