Apa yang membuat orang merasa bahagia dalam hidupnya? Kita dapat menjawab pertanyaan ini dengan membuat daftar hal-hal apa saja yang membuat kita merasa bahagia, sukacita. Jika isi daftar kita, hampir di dominasi oleh benda-benda, sikap orang lain terhadap kita, kesehatan, keuntungan dan segala hal yang berasal dari luar diri kita, maka semua itu kebahagiaan semu. Bagaimana jika hidup memberikan kepada kita pengalaman kesakitan tanpa kesembuhan? Kerugian hingga bangkrut? Kehilangan pekerjaan? Apakah dengan demikian kita tidak lagi merasa bahagia?
Kehidupan tidak melulu menyediakan situasi yang baik-baik saja. Bersyukurlah bahwa kebahagiaan di dalam Tuhan tidak bergantung dari apa yang kita alami. Roh Kudus yang diberikan kepada kita, membimbing kita untuk melihat dan menghadapi segala hal dengan cara yang berbeda. Maria mampu merayakan kebaikan Tuhan dalam situasinya bersama Elisabet. Eliasabet bahkan merasakan Roh Tuhan yang memenuhi dirinya dan merasakan luapan sukacita, begitu juga anak yang dikandungnya.
Allah mengurapi kita dengan kuasa Roh Kudus sehingga apa pun yang kita alami dalam hidup ini, bahkan situasi sulit sekalipun, tidak merampas sukacita kita. Sukacita yang memampukan kita bersyukur di tengah turunnya hujan. Bersyukur di tengah kesakitan. Bersyukur dalam kerugian. Bersukacita untuk keadaan baik yang kita rasakan. Roh Kudus memampukan kita mengucap syukur senantiasa, tidak bergantung dari apa yang kita hadapi sebab sukacita kita letakkan dalam tangan Tuhan yang menggenapi semua rencana-Nya (ayat 45). Bersukacitalah di dalam kuasa Roh Allah
dva
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.