Respon Yusuf juga menarik untuk dibahas dalam Adven ke-3 ini. Saya jadi ingat Mazmur 127 yang mengatakan bahwa Tuhan memberikan berkat-Nya pada waktu kita tidur. Dan Yusuf mengalami hal itu.
Dalam kebingungan, kekesalan dan kekecewaan yang mungkin sekali dirasakannya, Yusuf dikatakan, “…mempertimbangkannya”. Kita dapat menduga bahwa Yusuf bingung dengan pertimbangan pertama, yaitu mempertimbangkan untuk menceraikan Maria dengan diam-diam (ayat 19) tetapi kita juga dapat juga menduga bahwa Yusuf lebih mempertimbangkan untuk tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum (ayat 19 juga). Bedanya, pertimbangan pertama merupakan tindakan yang tampaknya menguntungkan untuk Yusuf tetapi pertimbangan kedua, merupakan tindakan yang lebih tampak menguntungkan Maria.
Dalam mempertimbangkan masalah yang kita hadapi, tidakkah kita juga seringkali menghadapi pilihan-pilihan yang sulit? Dalam kebingungan Yusuf, Tuhan menjawabnya dalam mimpi. Dalam ketidakberdayaan Yusuf, Tuhan datang menyakinkan pilihan Yusuf.
Saudara, adven ketiga ini mengingatkan kita bahwa Tuhan seringkali mengijinkan kita menghadapi pilihan yang dilematis. Namun apakah kita :
- Menunggu Tuhan mengarahkan pilihan kita?
- Mempertimbangkan pilihan yang membuat kita sungguh-sungguh menjadi pengikut Kristus yang mementingkan kepentingan orang lain juga, di samping kepentingan diri sendiri? untuk melepaskan dirinya dan Maria dari masalah ini.
Apa Respon kita saat menghadapi situasi sulit? Bisa jadi kita bukan menyimpan perasaan negatif kita tetepi kita benar-benar menunjukkan kekesalan, kemarahan, rasa malu, kebingungan serta kepanikan kita dan melupakan bahwa Tuhan memiliki rancangan yang indah bagi kita.
Mazmur 127 mengatakan bahwa Tuhan memberikan berkat-Nya pada waktu kita tidur. Dan Yusuf mengalami hal itu. Iya tidur dan Tuhan meyakinkannya bahwa situasi sulit yang Yusuf alami harus dihadapi dan bukan ditinggal pergi .
riajos
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.