Banyak orang tua menghadiahkan sebuah telepon genggam atau HP kepada anaknya, setelah anak itu mencapai usia tertentu, atau dalam rangka ulang tahunnya atau peristiwa serupa. Tujuannya jelas: memudahkan komunikasi dan memang hendak menyenangkan hati sang anak. Tetapi kemudian si anak ternyata sangat sembrono menggunakan HP miliknya itu. Dalam waktu kurang dari dua bulan HP itu sudah babak-belur. Dan karena sembarangan meletakkannya, baru sekitar kurang dari dua bulan kemudian, HP pemberian orangtuanya itu hilang.
Orangtuanya tentu saja marah besar. Terutama karena dua hal. Pertama-tama lantaran raibnya HP itu, komunikasi di antara si anak dan mereka menjadi amat terganggu. Dan yang kedua, yang tak kalah beratnya, adalah sikap si anak yang tidak menghargai pemberian orangtuanya. Lupa bahwa orangtuanya membeli HP itu dengan hasil keringatnya. Alpa untuk memahami bahwa HP itu sebenarnya dipercayakan kepadanya, sebagai alat komunikasi di antara mereka, bukan untuk diperlakukan dengan sekehendak hati.
Begitu pun dengan alam dan lingkungan hidup kita, karunia Allah bagi kita dan segenap ciptaan. Mestinya tidak seperti sekarang ini, kita eksploitasikan habis-habisan, sehingga jangan-jangan alam kita ini tidak lagi bisa menjadi lingkungan hidup yang memenuhi syarat bagi generasi-generasi mendatang manusia dan segala makhluk hidup.
Mari kita tidak melupakan bahwa Allah mengaruniakan alam dan lingkungan hidup kita ini untuk segenap ciptaan, bukan hanya untuk kita. Mari kita ingat bahwa alam dan lingkungan hidup kita ini mesti kita syukuri dengan mengelolanya sedemikian rupa, sehingga tetap ideal bagi segenap makhluk hingga kapan pun.
PWS
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.