ALLAH BESERTA KITA

Yesaya 7:10-16; Mazmur 80:2-8, 18-20; Roma 1:1-7; Matius 1:18-25

Belum ada komentar 0 View

Pernyataan malaikat Tuhan tentang ‘Imanuel’ (Allah beserta kita) berada dalam konteks: pergumulan Yusuf untuk menceraikan Maria secara diam-diam (Mat. 1:19). Pada saat itulah Malaikat datang untuk mencegah niat Yusuf dan muncullah pernyataan tentang siapa bayi yang sedang dikandung Maria. Ia adalah sang Imanuel, wujud kehadiran Allah yang menyertai manusia. Puji Tuhan, Yusuf membatalkan niatnya untuk menceraikan Maria, meskipun itu berlawanan dengan kata hatinya.

Yusuf lebih memilih mengikuti kata malaikat. Belajar taat kepada Tuhan. Dan di situlah kata Imanuel (Allah menyertai kita) lalu menjadi menarik. Memikirkan Allah yang menyertai kita tentu menarik dan menghibur kita. Namun kesadaran bahwa Allah menyertai kita juga menuntut ketaatan kita kepada Allah, ketimbang mengikuti kata hati kita.

Dalam bacaan Yesaya 7 digambarkan, betapa manusia (yang diwakili raja Ahas), sulit untuk mengikuti nasihat Allah melalui nabi Yesaya (Yes. 7:12), karena kecenderungan manusia adalah mengikuti kata hatinya (logikanya). Di minggu adven ke 4 ini, kita diajak merenungkan kembali arti ‘Allah beserta kita’ sekaligus dipanggil untuk belajar taat kepada kehendak Allah meskipun kehendak Allah itu berlawanan dengan kata hati kita atau logika kita. Bersediakah anda? (RDJ)

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Khotbah Minggu