Yehuda berkabung, pintu-pintu gerbangnya merana dan dengan muram terhampar di tanah; jeritan Yerusalem naik ke atas. (Yeremia 14:2)
Serius berarti sungguh-sungguh. Serius dalam arti sungguh-sungguh diwujudkan lewat kesungguhan niat dan usaha. Serius juga berarti gawat atau genting yang umumnya menyangkut situasi.
Kedua arti kata “serius” itu tergambarkan dalam bacaan kita hari ini. Allah berfirman kepada Yeremia tentang musim kering yang akan dihadapi Yehuda. Situasi yang gawat dan genting ini terjadi karena kehancuran Yehuda yang dimulai dari robohnya gerbang. Mereka tidak bisa mendapatkan air di mana-mana. Ladang tidak bisa digarap karena kekurangan air. Ternak pun kelaparan akibat tidak ada rumput dan air yang dapat mereka makan. Situasi serius ini merupakan akibat dari dosa mereka terhadap Allah, seperti pembangkangan terhadap perintah-Nya, menyembah berhala, dan bersekongkol dengan Mesir. Situasi yang akan dialami oleh Yehuda adalah situasi yang serius. Mereka menjerit kepada Allah di Yerusalem. Situasi genting ini menunjukkan betapa Allah serius terhadap dosa umat Israel. Allah harus mendatangkan situasi serius kepada umat-Nya agar mereka kembali berbalik kepada- Nya.
Allah bersikap serius terhadap dosa. Allah pun menuntut umat-Nya untuk serius dalam beriman kepada- Nya. Kesungguhan hidup beriman kepada-Nya perlu terus kita usahakan. Walaupun sulit, kita harus terus berusaha taat kepada Tuhan, agar tidak terjadi situasi serius pada kita. [Pdt. Em. Dianawati S. Juwanda]
DOA:
Tuhan, Engkau amat serius terhadap dosa. Ampunilah kami karena kami tidak serius melawan dosa. Tolong kami agar serius menaati-Mu. Amin.
Ayat Pendukung: Yer. 14:1-6; Mzm. 84:1-7; Luk. 1:46-55
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.




Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.