Saat Napas Berhenti

Mazmur 146

Belum ada komentar 80 Views

Apabila napasnya berhenti, ia kembali ke tanah; pada hari itu juga lenyaplah segala rencananya. (Mazmur 146:4)

Michael adalah seorang pengusaha ternama yang membangun kerajaan bisnisnya dari nol. Ia bekerja keras mencapai puncak kesuksesan. Kekayaan, ketenaran, dan kekuasaan telah dicapainya. Namun, Michael menyimpan kekhawatiran mendalam. Kesehatannya mulai menurun, usianya tak lagi muda, dan ia menyadari bahwa semua yang ia kumpulkan selama ini tidak dapat menjamin masa depannya. Bahkan, tidak dapat ia bawa mati. “Siapakah yang akan meneruskan usahaku? Akankah kekayaanku menemaniku pada akhir hayatku?” gumamnya dalam hati. Kegelisahan Michael mencerminkan realitas hidup yang sering kita lupakan, yaitu kefanaan manusia.

Seperti kata pemazmur, hidup di dunia ini memang sementara. Segala pencapaian, kekuasaan, dan harta benda yang kita kumpulkan akan sirna saat ajal menjemput. Seperti embun pagi yang cepat hilang diterpa sinar matahari, demikian pula kehidupan manusia di dunia. Pesan ini bukanlah untuk menakut-nakuti, tetapi untuk mengingatkan kita akan kenyataan, supaya kita tidak menaruh harapan pada hal-hal yang fana.

Mengetahui kefanaan hidup mendorong kita untuk lebih bijaksana. Maka, mari kita investasikan hidup dengan membangun hubungan yang akrab dengan Allah dan mengasihi sesama. Setiap hari adalah kesempatan untuk menghidupi teladan Kristus dengan menjadi jalan berkat bagi sesama. Dengan demikian, meskipun raga kita akan kembali menjadi debu, warisan iman dan kasih kita akan tetap hidup dan berbuah. [Pdt. Essy Eisen]

REFLEKSI:
Apa yang akan aku tinggalkan saat napas hidupku kelak berhenti?

Ayat Pendukung: Ams. 22:2-16; Mzm. 146; 2 Kor. 8:8-15
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Renungan Harian
  • Doa Bagi Indonesia
    Mazmur 122
    Berdoalah untuk damai sejahtera Yerusalem, “Kiranya orang-orang yang mencintaimu hidup sentosa’.’ (Mazmur 122:6) Apakah Saudara bangga menjadi orang Indonesia?...
  • Dikagumi dan Dibenci
    Yesaya 60:8-16
    Sebagai ganti keadaanmu dahulu, ketika engkau ditinggalkan, dibenci, dan tidak dilalui seorang pun, sekarang Aku akan membuat engkau menjadi...
  • TUHAN, Sang Juruselamat
    Yesaya 33:17-22
    Sebab, TUHANlah Hakim kita, TUHANlah panglima kita; TUHANlah Raja kita, Dia akan menyelamatkan kita. (Yesaya 33:22) Bagaimanakah kita mengenal...
  • Berbuat Baik, Tulus, dan Berjalan Lurus
    Mazmur 24
    “Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada yang semu, dan yang tidak bersumpah palsu.”...
  • Menjalani Peran Dengan Benar
    Lukas 1:68-79
    “Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab la datang untuk melawat dan membebaskan umat-Nya.” (Lukas 1:68) Setiap orang memiliki peran dalam...