… Ia sangat merendahkan diri di hadapan Allah nenek moyangnya dan berdoa kepada-Nya. Lalu TUHAN mengabulkan doanya, dan mendengarkan permohonannya…. (2 Tawarikh 33:12b-13a)
Bayangkan seorang raja yang memiliki segala kuasa, tetapi menggunakan kekuasaannya untuk melakukan kejahatan yang bertentangan dengan kehendak Tuhan. Pada akhirnya, ia jatuh ke dalam kesulitan dan penyesalan yang mendalam. Ketika hidupnya hancur, ia akhirnya sadar akan kesalahannya dan berbalik kepada Tuhan. Itulah kisah Manasye.
Manasye mulai memerintah pada usia 12 tahun dan menjalani pemerintahan yang sangat panjang, yaitu selama 55 tahun di Yerusalem. Di awal pemerintahannya, ia jauh dari TUHAN dan melakukan berbagai penyembahan berhala, bahkan memasukkan berhala ke dalam Bait Allah. Ini adalah dosa besar karena mengkhianati TUHAN. Oleh karena itu, TUHAN menghukumnya dengan menyerahkan dia ke tangan raja Asyur. Manasye ditawan, dibelenggu, serta mengalami penderitaan yang membuatnya sadar akan dosa-dosanya. Dalam ayat 12-13, kita melihat titik balik hidup Manasye. Dalam kesusahannya, ia sungguh-sungguh merendahkan diri dan berdoa kepada TUHAN. Respons TUHAN sungguh luar biasa: Dia mendengar, mengampuni, dan memulihkan Manasye.
Kisah Manasye adalah pengingat bahwa kasih dan pengampunan Tuhan melampaui kesalahan kita. Tuhan selalu menunggu kita untuk berbalik kepada-Nya. Marilah dengan kerendahan hati melakukan pertobatan sejati, meninggalkan dosa, serta berbalik kepada Tuhan. Yakinlah bahwa tidak ada dosa yang terlalu besar untuk diampuni Tuhan. [Pdt Sri Agus Patnaningsih]
DOA:
Ya Tuhan, terima kasih atas kasih-Mu yang besar. Pimpinlah kami untuk dengan rendah hati hidup dalam kebenaran-Mu. Amin.
Ayat Pendukung: 2 Taw. 33:1-17; Mzm. 89:1-18; Ibr. 11:1-7
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.