Yesus tidak bertanya kepada Petrus, “Mengapa kamu gagal?” atau “Mengapa kamu menyangkal-Ku?” la hanya bertanya, “Apakah engkau mengasihi Aku lebih?” —pertanyaan yang menyentuh ke kedalaman hati dan memulihkan arah hidup.
Tuhan tidak menuntut masa lalu yang sempurna, melainkan kasih yang jujur hari ini. la tahu kegagalan kita. la tahu air mata yang kita sembunyikan. Namun kasih-Nya lebih besar dari semuanya. Pertanyaan-Nya bukan untuk mempermalukan, tetapi untuk mengangkat. la tidak menghapus panggilan Petrus, justru mengukuhkannya kembali: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.”
Pertanyaan itu kini berbalik kepada kita: Apakah kita mengasihi Tuhan lebih dari yang lain? Lebih dari kenyamanan? Lebih dari kehendak diri? Bila jawabannya ya, maka bukan sekadar kata yang Tuhan cari, tetapi kesediaan untuk melayani dengan kasih yang sama seperti yang kita terima dari-Nya.
Kristus yang bangkit tidak mencari orang yang sempurna, tetapi mereka yang mau kembali mencintai dan setia menapaki jalan kasih.
Hari ini, mari menjawab pertanyaan-Nya, dan hidup dalam pembaruan kasih yang melayani.
(ASC)
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.