- Kasihilah musuhmu
- Berbuatlah baik kepada yang membenci
- Mintalah berkat kepada yang mengutuk kamu
- Berdoa bagi yang mencaci-maki
- Ditampar pipi yang satu, beri yang lain
- Berilah kepada orang yang meminta
- Jangan meminta kembali kepada yang mengambil kepunyaanmu
Minggu lalu Yesus mengatakan “berbahagialah orang yang miskin dan seterusnya” kini Yesus mengatakan lagi hal-hal yang tidak lazim, seperti yang kita baca diatas. Ucapan-ucapan Yesus ini merupakan penjungkir-balikkan dari sesuatu yang lazim berlaku di masyarakat. Namun kemudian muncul pertanyaan, apakah yang lazim berlaku selama ini serta merta membuat masyarakat bertumbuh menjadi lebih baik? kalau anda menjawab “tidak” maka kini izinkan Yesus menyampaikan “paradigma Karajaan Allah” dalam rangka membangun kehidupan yang lebih baik dan benar, oleh sebab itu, marilah ucapan Yesus ini menjadi refleksi dan perenungan bagi kita, “membenarkan yang lazim atau melazimkan yang benar?”.
Menjawab kritik Yesus ini tidak sesederhana pertanyaannya, sebab membutuhkan introspeksi dan koreksi atas diri kita sendiri yang cenderung untuk membenarkan yang lazim.
Kalau demikian, bagaimana hal itu di implementasikan dalam kehidupan kita secara kongkrit?
Saya kira dengan kekuatan sendiri, tak seorangpun mampu, kalau begitu apakah ucapan Yesus itu sesuatu yang mustahil? jawabnya, tidak juga, sebab ketika Roh Tuhan ada pada diri kita, maka Ia akan memampukan kita, artinya yang membuat kita bisa melakukan itu semua, ketika kita berani meminta dan bergantung kepada-Nya, Yesus menegaskan kepada kita, “…. diluar Aku, kamu tidak bisa berbuat apa-apa. Carang itu bisa berbuah selama menempel pada pokok. Jadi kalau kita melakukan segala sesuatu yang diminta Yesus itu bukan karena saya mampu/kuat, tetapi mau berbagi dari apa yang sudah saya terima lebih dulu dari Allah yang menyertai saya.
Tuhan memberkati komitmen anda. Amin. (AS)
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.