Segala sesuatu melelahkan; tidak ada manusia yang sanggup mengatakannya. Mata tidak pernah puas melihat, begitu juga telinga tidak pernah penuh mendengar. (Pengkhotbah 1:8)
Generasi saat ini disebut juga generasi merunduk, yaitu orang- orang yang kebanyakan terpaku melihat gawai yang dimilikinya, tanpa peduli pada lingkungan sekitarnya. Ada yang disebut the listener, yaitu orang-orang yang suka mencermati saja segala info yang ada di medsos. Ada juga the activist, yaitu orang-orang yang gemar membagikan informasi maupun gambar di medsos. Semua itu menghabiskan waktu berjam-jam, tetapi seringkali orang tak bosan melihat dan mendengar semuanya.
Pengkhotbah mengatakan bahwa manusia melakukan segala kegiatan yang melelahkan, matanya tidak kenyang melihat dan telinganya tidak puas mendengar. Manusia bekerja serta menghabiskan waktu untuk membaca dan mendengar berbagai berita. Tak jarang berita yang didengar bukanlah berita baru, melainkan berita yang sudah diulang-ulang, tetapi toh tetap dilahap juga. Pengkhotbah prihatin dengan segala kebiasaan yang melelahkan, tetapi sebetulnya semua itu hanyalah kesia-siaan belaka. Pengkhotbah mempertanyakan apakah semua itu ada gunanya.
Kita diajak untuk menjadi orang yang bijak, tidak sekadar ikut-ikutan, tetapi memiliki kepekaan untuk menilai segala sesuatu. Apa pun yang kita baca dan dengar seharusnya kita seleksi agar dapat berguna untuk menajamkan pikiran dan menyentuh hati kita untuk menjadi orang-orang yang berkenan kepada Tuhan. Kita perlu mengelola diri dan waktu agar semua hal yang kita lakukan tidak menjadi sia-sia belaka, tetapi bermanfaat untuk kebaikan dan pengembangan diri kita. [Pdt. Melani Ajub Egne]
REFLEKSI:
Apa yang ingin kita lihat dan dengar seharusnya merupakan hal yang betul-betul akan menginspirasi kita menjadi orang yang lebih bermakna.
Ayat Pendukung: Pkh. 1:1-11; Mzm. 29; 1 Kor. 1:18-31
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.