“Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab agunglah Yang Maha Kudus, Allah Israel, di tengah-tengahmu!” (Yesaya 12:6)
Semula, keberadaan Allah Yang Maha Kudus digambarkan berjarak dengan manusia. Allah bersifat transenden dan ilahi, sedangkan manusia hanyalah ciptaan yang fana dan berdosa. Namun, di Minggu Adven III ini firman Tuhan menyampaikan kabar sukacita. Allah yang transenden berkenan hadir di tengah- tengah umat-Nya.
Di Yesaya 12:6 disebutkan bahwa Allah Yang Maha Kudus hadir di tengah umat-Nya. Berita ini sejalan dengan berita dalam Zakharia 3:17. Secara khusus nubuat Zakharia menyebut Allah sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Jadi, Allah Yang Maha Kudus hadir sebagai seorang pahlawan yang menyelamatkan umat-Nya. Allah hadir dengan misi-Nya untuk membebaskan umat dari belenggu dosa. Untuk itu manusia harus merespons dengan pertobatan dan pembaruan sebagaimana yang diberitakan oleh Yohanes Pembaptis (Luk. 3:7-8). Sebagaimana Allah itu kudus, maka manusia dipanggil untuk hidup kudus.
Kegembiraan dan sukacita abadi akan kita alami apabila kita senantiasa hidup kudus. Seluruh penderitaan yang merusak dan mematikan merupakan akibat dari sikap manusia yang hidup dalam kecemaran. Sebaliknya, kehidupan kudus senantiasa akan melahirkan kasih yang murni, perdamaian, keadilan, kesejahteraan, dan keselamatan. Pemulihan terjadi apabila seluruh keluarga dan masyarakat sepakat untuk hidup kudus. Karena itu perlu ada komitmen dan konsistensi untuk menjalani hidup kudus dalam anugerah Allah. [Pdt. Yohanes Bambang Mulyono]
DOA:
Kebahagiaan dan sukacita hanya mungkin saat kami hidup kudus. Karena itu karuniakanlah kepada kami hati yang suci dan murni. Amin.
Ayat Pendukung: Yes. 12:2-6; Flp. 4:4-7; Luk. 3:7-18
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.