Semua orang yang mendengarnya, merenungkannya dalam hati dan berkata, “Menjadi apakah anak ini nanti?” Sebab, tangan Tuhan menyertai dia. (Lukas 1:66)
Secara medis, kemandulan seorang perempuan akan menghalangi dia untuk mengandung. Dalam beberapa kasus di Alkitab, beberapa perempuan yang dinyatakan mandul ternyata dapat mengandung dan melahirkan. Salah satu contohnya adalah Elisabet, yang telah dinyatakan mandul dan lanjut usia (ay. 7).
Mukjizat yang dialami oleh Elisabet ternyata juga dialami oleh Zakharia, suaminya. Zakharia yang semula menjadi bisu karena kurang percaya (ay. 20), tiba-tiba dapat berbicara saat ia menuliskan nama anak laki-laki yang baru lahir (ay. 64). Ia memberi nama anaknya Yohanes yang kelak disebut “Pembaptis”. Sanak keluarga dan orang-orang yang hadir tercengang dengan mukjizat itu. Mereka bertanya akan menjadi apakah anak itu nanti. Pertanyaan tersebut muncul karena kuasa Allah yang dinyatakan. Melalui keluarga Zakharia dan Elisabet, Allah hendak menyatakan misi agung-Nya. Yohanes akan menjadi bentara bagi Mesias.
Dalam setiap kelahiran seorang anak, Allah menetapkan misi agung-Nya. Mereka tidak lahir secara kebetulan. Mereka hadir dengan suatu tujuan. Karena itu para orangtua wajib mengasuh dan mendidik anak-anak mereka dengan sungguh- sungguh. Para orangtua adalah mitra Allah dalam membentuk dan membimbing mereka. Anak-anak harus dididik dalam pengenalan akan Allah dan menghidupi anugerah keselamatan di dalam penebusan Kristus. Dengan demikian, mereka kelak akan menjadi duta-duta Kristus bagi masyarakat dan negara. [Pdt. Yohanes Bambang Mulyono]
DOA:
Mampukanlah kami menyambut setiap anak dalam rencana dan misi-Mu ya Bapa, sehingga kami dapat mendidik mereka dalam kasih-Mu. Amin.
Ayat Pendukung: Yes. 12:2-6; Am. 9:8-15; Luk. 1:57-66
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.