Lebih Dari Ritual

Markus 12:28-34

Belum ada komentar 59 Views

Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri jauh iebih utama daripada semua kurban bakaran dan kurban lainnya. (Markus 12:33)

Seorang rohaniwan mengambil waktu retret selama satu bulan untuk merenungkan kasih Allah dalam hidupnya setelah menjalani tiga puluh tahun masa pelayanan. Usai retret, ia dijemput oleh kawannya yang mengabarkan bahwa adiknya baru saja dilantik menjadi ketua para rohaniwan. Mendengar itu, mukanya memerah, ia membanting kopernya dan berteriak, “Kok bisa dia menjadi ketua? Mana becus dia! Seharusnya aku lebih pantas!” Sang kawan mengelus dada dan berujar dalam hati, “Sia-sialah dia melakukan perenungan soal kasih Allah.”

Dalam percakapan antara seorang ahli Taurat dengan Yesus mengenai hukum yang terutama, jelas bahwa kasih kepada Allah harus dilakukan dengan segenap hati dan jiwa secara eksklusif (khusus), tetapi pada saat yang sama kasih kepada Allah itu juga harus diwujudkan secara inklusif (terbuka) kepada sesama manusia. Sang ahli Taurat menegaskan bahwa kasih kepada Allah dan sesama itu lebih utama daripada ritual kurban bakaran. Hal ini ditanggapi oleh Yesus dengan pujian bahwa ahli Taurat itu tidak jauh dari kerajaan Allah.

Seringkali, kita mudah menggaungkan soal kasih dalam ibadah, khotbah, dan berbagai kegiatan gereja. Tetapi apalah arti kasih itu jika hanya sebatas ritual saja? Penegasan mengenai kasih yang lebih utama daripada ritual bukan berarti kita meremehkan ibadah, melainkan kasih itu tidak boleh berhenti hanya di dalam ritual ibadah saja. Itu berarti kasih harus selalu kita maknai sebagai bentuk bakti kita kepada Allah. Jika tidak, maka sia-sialah ibadah kita. [Pdt. Daniel Kristanto Gunawan]

REFLEKSI:
Apakah selama ini kasih kita hanya sebatas ritual ibadah? Jika tidak, bagaimana kasih yang kita hayati dalam keseharian?

Ayat Pendukung: Ul. 6:1-9; Mzm. 119:1-8; Ibr. 9:11-14; Mrk. 12:28-34
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Renungan Harian
  • NIAT BAIK
    Kisah Para Rasul 7:17-29
    Ia menyangka saudara-saudaranya akan mengerti bahwa Allah memakai dia untuk menyelamatkan mereka, tetapi mereka tidak mengerti. (Kisah Para Rasul...
  • Menumpukkan Bara Api
    Roma 12:17-21, 13:8-10
    Tetapi, “Jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu membuat dia...
  • Pergilah dan Perbuatlah
    Lukas 10:25-37
    Jawab orang itu, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan...
  • Berharap Hanya Pada Tuhan
    Mazmur 146
    Berbahagialah orang yang menerima pertolongan dari Allah Yakub, yang harapannya pada TUHAN, Allahnya. (Mazmur 146:5) Andar Ismail dalam bukunya...
  • KASIH YANG BERKORBAN
    Ibrani 9:1-12
    Dan la telah masuk satu kali untuk seiama-iamanya ke daiam Tempat Kudus bukan dengan membawa darah kambing jantan dan...