Sebab itu, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang pun di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke peristirahatan-Nya masih berlaku. (Ibr. 4:1)
Pak Nokseng dari Assam, India, adalah seorang yang setia mengikut Tuhan Yesus. Ia dan keluarganya dibantai karena mempertahankan iman kepada Kristus. Apa pun ancaman yang harus dihadapi tak membuat Pak Nokseng kehilangan fokus iman. Kisah kesetiaan iman Pak Nokseng ini telah melahirkan lagu “Mengikut Yesus Keputusanku”, sebuah lagu yang memberikan semangat pada orang percaya dalam menghadapi pelbagai tantangan dan tekanan.
Penerima Surat Ibrani juga berada dalam keadaan bahaya di tengah penderitaan dan tekanan iman. Ada yang hampir menjadi tidak percaya dan tidak taat pada Tuhan seperti bangsa Israel pada masa lalu. Oleh karenanya, penulis Surat Ibrani mengingatkan kepada para pembacanya agar mereka tetap bertahan dan setia dalam iman. Mereka dipanggil untuk melanjutkan perjalanan iman dengan fokus memandang Tuhan agar sampai di tempat perhentian yang dijanjikan Tuhan.
Ada banyak godaan bahkan tekanan dan penderitaan yang membuat orang beriman kehilangan fokus dan tujuan perjalanan iman. Penderitaan bisa menggoyahkan iman, namun kemilau kesenangan duniawi juga bisa membuat kita melupakan Tuhan. Marilah mewaspadai segala hal yang dapat membuat kita kehilangan fokus dalam perjalanan iman. Marilah semakin mendekat pada Tuhan dan firman-Nya. Jangan sampai ada yang tertinggal dalam arak-arakan perjalanan orang beriman menuju tempat perhentian. [Pdt. Sri Agus Patnaningsih]
DOA:
Ya Tuhan, mampukanlah kami untuk melanjutkan perjalanan iman hingga selamat sampai di tempat perhentian kekal. Amin.
Ayat Pendukung: Ayb. 18:1-21; Mzm. 22:1-15; Ibr. 4:1-11
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.