Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus. (Gal. 3:28)
Pernahkah Saudara merasa lebih baik daripada orang lain? Perasaan semacam itu dapat membentuk kita menjadi pribadi yang sombong serta mudah merendahkan orang lain.
Hal semacam itu pernah terjadi pada orang Kristen Yahudi. Orang-orang Yahudi merasa lebih baik daripada orang lain karena mereka memiliki hukum Taurat, sedangkan bangsa- bangsa lain tidak. Oleh karena itu mereka merendahkan bangsa lain bahkan tidak mau bergaul dengan orang yang bukan Yahudi. Inilah yang dikritik Paulus. Paulus menjelaskan bahwa tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan bukan Yahudi. Paulus menegaskan bahwa baik orang Yahudi maupun orang bukan Yahudi sama- sama berdosa. Mereka semua hanya dapat dibenarkan oleh karena iman di dalam Kristus. Mereka semua telah ditebus dan disatukan oleh Kristus menjadi milik-Nya hingga disebut sebagai anak-anak Allah. Mereka berhak menerima janji Allah yang menyelamatkan.
Sesungguhnya kita semua mendapatkan identitas sebagai anak-anak Allah yang mulia bukan karena kebaikan atau prestasi rohani kita melainkan hanya oleh anugerah-Nya. Dengan demikian kita tak perlu menyombongkan diri. Kita semua telah disatukan menjadi milik Kristus maka marilah menghargai semua orang dan tidak membeda-bedakannya. Marilah dengan rendah hati kita mempersembahkan sikap hidup beriman yang memuliakan nama Tuhan. [Pdt. Sri Agus Patnaningsih]
DOA:
Ya Tuhan, terima kasih Engkau telah menyatukan kami sebagai milik-Mu. Mampukanlah kami hidup saling menghargai. Amin.
Ayat Pendukung: Ayb. 2:11-3:26; Mzm. 26; Gal. 3:23-29
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.