Lalu la berkata kepada mereka, “Marilah menyendiri ke tempat yang terpencil, dan beristirahatlah sejenak!” (Markus 6:31)
Di dalam ilmu psikologi dikenal istilah ‘‘Decision Fatigue“, yang menunjuk pada keadaan seseorang yang merasa kewalahan, lelah, dan stres karena banyaknya kegiatan dan keputusan yang harus diambilnya. Kondisi seperti ini sering tidak disadari oleh mereka yang sedang mengalaminya. Umumnya mereka yang berada dalam kondisi decision fatigue ini suka menunda-nunda pekerjaannya, cepat marah, mudah khawatir, depresi, serta menghindar atau tidak mampu mengambil sebuah keputusan. Ketika kita berada dalam situasi seperti ini, alangkah baiknya jika kita mengambil waktu untuk istirahat dan menenangkan diri sejenak.
Markus 6: 31 menceritakan keadaan ketika para rasul kembali dari perjalanan misi yang ditugaskan-Nya, Yesus meminta para murid-Nya untuk beristirahat sebentar. Yesus mengajak para murid-Nya untuk menyendiri dan beristirahat sejenak. Yesus bersama para murid-Nya menyepi sejenak untuk mendapatkan keseimbangan dalam ritme kehidupan. Pengunduran diri-Nya bersama para murid bukan karena malas dan enggan melayani sesama, tetapi didorong oleh kebutuhan untuk beristirahat dan berdoa untuk mencegah terjadinya kondisi “decision fatigue” ini dalam pelayanan mereka.
Kita juga harus menjaga keseimbangan hidup kita. Jangan sampai kita mengalami kelelahan yang menghambat dan menurunkan produktivitas dalam bekerja dan melayani. Berhentilah sejenak untuk meredakan ketegangan jiwa dan merenungkan kasih Allah dengan penuh ungkapan syukur. [Pdt. Jotje Hanri Karuh]
REFLEKSI:
Jika terlalu lelah, beristirahatlah dan jadilah tenang supaya kita dapat berdoa dan beraktifitas kembali dengan baik.
Ayat Pendukung: Yer. 23:1-6; Mzm. 23; Ef. 2:11-22; Mrk. 6:30-34, 53-56
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.