“Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?” (Mzm. 24:3)
Pernahkah kita bertanya pada diri sendiri apa yang harus kita persiapkan ketika akan beribadah kepada Tuhan, baik dalam ibadah bersama ataupun dalam doa pribadi kepada-Nya? Ada baiknya kita memperhatikan apa yang dikatakan dalam Mazmur 24 mengenai apa yang perlu dipersiapkan dalam menghadap Tuhan.
Daud melontarkan pertanyaan mengenai siapa yang boleh datang ke hadirat Tuhan (ay. 3). Kemudian ia memberikan jawabannya. Pertama, orang yang bersih tangannya, yaitu mereka yang dapat menjaga perbuatannya benar di mata Tuhan dan sesama. Kedua, orang yang murni hatinya. Pikiran, motivasi atau keinginan yang ada di dalam diri kita harus terus-menerus dibersihkan dan didisiplinkan, sehingga apa yang terpancar keluar itu baik bagi kehidupan bersama. Ketiga, orang yang tidak bersumpah palsu, yaitu mereka yang berintegritas dalam hidupnya. Ada kesesuaian antara perkataan dan perbuatan. Mengapa kita harus memperhatikan ketiga hal ini? Pertama, karena Tuhan adalah Allah kita dan kita adalah umat-Nya. Oleh sebab itu kita harus menjaga kelayakan diri kita di hadapan-Nya. Kedua, untuk membangun persekutuan yang hangat dengan sesama kita. Ketiga, agar hidup kita semakin layak di hadapan Tuhan dan sesama.
Ibadah adalah ungkapan iman kita kepada Tuhan. Mari siapkan diri kita sebelum menghadap Tuhan dalam ibadah, dan kemudian mempraktikkannya kepada setiap orang yang ada di sekitar kita. [Pdt. Jotje Hanri Karuh]
REFLEKSI:
Jangan biarkan kehidupan kita menjadi penghalang untuk mengalami perjumpaan dengan Tuhan dalam ibadah dan keseharian kita.
Ayat Pendukung: Bil. 10:11-36; Mzm. 24; Luk. 1:57-80
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.