Pergulatan kita melawan dosa adalah pergulatan di sepanjang hidup kita. Dosa mengintip di depan pintu (Kej.4:7), ayat ini menegaskan kepada kita bahwa godaan untuk jatuh ke dalam dosa begitu dekat dalam hidup. Kita pun menyadari bahwa melakukan dosa semakin dipermudah dimulai dari pikiran dan seluruh anggota tubuh kita. Di dalam godaan, manusia pertama itu jatuh ke dalam dosa dan melanggar ketetapan Allah.
Namun cinta kasih Allah yang memulihkan itu tidak pasif tapi aktif memulai, menghampiri dan mengampuni. Kuasa cinta Allah yang memulihkan itu lebih besar dari apapun, termasuk dari kuasa dosa itu sendiri. Dosa ditaklukkan dalam kekudusan cinta Allah yang menyelamatkan. Pengharapan baru membangkitkan keberanian dan kekuatan untuk bergantung sepenuhnya kepada Allah. Di tengah kekuatan godaan iblis, kekuatan Allah lebih besar. Di tengah penderitaan yang melemahkan, ada pengharapan Allah yang menguatkan. Di tengah tekanan dan kesulitan, selalu ada kelegaan yang Allah sediakan. Di dalam kasih Allah, penderitaan bukanlah alasan untuk tergoda dengan godaan iblis namun percaya dalam pertolongan Allah, dimampukan untuk menolaknya.
Janganlah kecil hati betapapun kekuatan dosa begitu besar menghimpit hidup kita, selalu ada kepungan kasih Allah yang menjaga kita. Marilah kita pun secara aktif bertumbuh di dalam Dia agar relasi yang akrab adalah sumber bagi kita menjawab godaan iblis. Memelihara ketaatan dan ketekunan pada kehendak Allah adalah tempat bagi kita untuk terus bertumbuh mempersaksikan Kristus, tegar dalam penderitaan serta tulus dalam persaudaraan.
dva
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.